SumatraTimes.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalankan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) yang berlangsung di sejumlah destinasi pariwisata di Batam, Kepulauan Riau.
Kegiatan pertama telah berlangsung di Pantai Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (16/7/2020) yang melibatkan pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terutama di sekitar kawasan Pantai seperti penambang perahu, pemilik warung dan restoran serta masyarakat di sekitar destinasi.
Guntur Sakti selaku perwakilan dari Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf menjelaskan, program BISA merupakan gerakan padat karya yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kebersihan, kesehatan dan keamanan akan menjadi faktor utama yang dibutuhkan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru nanti. Sehingga kesiapan destinasi beserta seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di dalamnya harus benar-benar siap memasuki masa tersebut,” kata Guntur Sakti, Sabtu (18/7/2020).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Pantai Nongsa dilakukan kegiatan bersih-bersih pantai yang dilakukan dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
Dalam acara itu Kemenparekraf juga mendedikasikan dua wastafel portable yang sudah dimodifikasi lengkap dengan tutorialnya untuk peralatan cuci tangan wisatawan yang akan berkunjung.
Kepada masyarakat di lokasi wisata juga diberikan berbagai peralatan kebersihan seperti sapu, tempat, sampah dan lainnya.
Guntur Sakti mengatakan, Kemenparekraf telah mengeluarkan buku panduan penerapan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Buku panduan tersebut sebagai panduan teknis dari Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020.
Diharapkan masyarakat dapat menjalankan protokol dengan baik bahkan menjadi bagian dalam mengkampanyekan protokol kesehatan di masyarakat.
“Kami telah menggulirkan InDonesia Care sebagai kampanye nasional pariwisata sebagai simbol dari seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga masyarakat, bahwa kami sangat peduli atas kebaikan bersama dalam menjaga kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan,” kata Guntur Sakti.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar mengatakan gerakan BISA diharapkan mampu membangkitkan optimisme masyarakat untuk sama-sama menyambut pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru.
“Sehingga kepercayaan wisatawan dapat terwujud bahwa Nongsa, dan Kepri pada umumnya menjadi destinasi yang aman untuk dikunjungi usai COVID-19,” kata Buralimar.***
Sumber: TribunBatam
Editor: Amran