SumatraTimes.co.id – Merek jeans ternama Levi Strauss & Co (Levi’s) mengalami penurunan penjualan 62% selama kuartal II-2020. Penjualan online tidak bisa mengganti penjualan di toko-toko yang tutup 10 minggu selama pandemi Corona (COVID-19).
Selama pandemi juga terjadi pergeseran konsumsi konsumen. Setidaknya konsumen telah bergeser dari celana ketat dan denim ke pakaian santai dan celana panjang untuk dipakai di rumah.
Akibat itu, Levi’s mengumumkan akan memangkas sekitar 15% dari tenaga kerjanya secara global yang berdampak pada sekitar 700 pekerjaan. Langkah itu harus diambil untuk menghemat pengeluaran Levi’s sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,44 triliun (kurs Rp 14.400/US$) per tahun. Sahamnya awalnya jatuh dalam perdagangan sekitar 27% dari tahun lalu, tetapi baru-baru ini naik kurang dari 1%.
“Meskipun kami mulai melihat lampu hijau, kami harus terus berhati-hati. Mungkin ada gelombang kedua (dari kasus COVID-19 dan mengakibatkan penutupan toko),” tutur Kepala Eksekutif Chip Bergh dilansir CNBC, Rabu (8/7/2020).
Menurut data dari ShopperTrak, penutupan di toko ritel secara keseluruhan meningkat lagi dalam dua minggu terakhir. Kasus baru Corona meningkat dengan cepat di AS dalam beberapa minggu terakhir, sehingga beberapa negara bagian memperlambat pembukaan ekonomi atau menerapkan langkah untuk menekan penyebaran Corona.
Saat ini sekitar 90% dari toko Levi’s telah dibuka kembali di seluruh dunia, namun penjualan masih tertinggal dari tahun lalu. “Pemulihan total kemungkinan akan memakan waktu,” kata Bergh.
Perusahaan yang berkantor pusat di San Francisco ini melaporkan kerugian bersih US$ 364 juta atau setara Rp 5,2 triliun dibanding dengan laba bersih US$ 29 juta setahun yang lalu. Pendapatan turun 62% menjadi US$ 498 juta dari US$ 1,31 miliar setahun yang lalu.
Perusahaan mengatakan sebagian kerugian diimbangi oleh bisnis e-commerce yang tumbuh 25% selama kuartal II-2020, yang menyumbang 15% dari total pendapatan bersih selama periode tersebut dibanding hanya 5% setahun sebelumnya. Namun penjualan di AS turun 59% secara keseluruhan. Mereka turun 68% di Eropa dan 61% di Asia.
Levi’s sedang ‘ancang-ancang’ untuk menutup beberapa toko lagi jika diperlukan. Sekitar 40 lokasi di AS saat ini sedang diawasi ketat, diperiksa setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Apple telah lebih dulu menutup puluhan toko di negara bagian seperti Florida dan Texas untuk kedua kalinya setelah kasus Corona meningkat.***
Sumber: detikfinance
Editor: amran