SumatraTimes.co.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin, mengungkapkan dari 10 negara tujuan utama ekspor non migas Provinsi Riau pada periode Juni 2020, nilai ekspor non migas Riau ke Pakistan merupakan yang terbesar.
Menurutnya nilai tersebut merupakan perbandingan dengan bulan Mei 2020.
“Kenaikan ekspor terbesar terjadi ke negara Pakistan sebesar US$ 39.94 juta, lalu Tiongkok US$ 33.19 juta, dan India US$ 12.40 juta,” ungkapnya di Pekanbaru, Selasa (11/8).
Adapun total ekspor non migas Riau ke Pakistan terhitung sejak Januari-Juni 2020 mencapai US$ 310.14 juta. Angka tersebut masih berada dibawah total nilai ekspor Riau ke India yang mencapai US$ 851.14 juta.
“Rincianya, 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah India US$ 851.14 juta (14,35 persen), Tiongkok US$ 841.98 juta (14,19 persen), Belanda US$ 381.81 juta (6,44 persen), Pakistan US$ 310.14 juta (5,23 persen), dan Singapura US$ 261.33 juta (4,41 persen),” urainya.
Lanjut Misfarudin, ditilik dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juni 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 97,30 persen, sedangkan ekspor migas 2,70 persen. Sejumlah komoditi yang menjadi andalan ekspor non migas diantaranya lemak minyak hewan/nabati dan pulp and paper.
Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar mengisyaratkan persoalan ekonomi yang tengah melanda Riau. Hal itu dibuktikan dengan ekonomi Riau yang minus 3,2 persen pada triwulan kedua tahun 2020. Sebut Syamsuar, seretnya pertumbuhan ekonomi Riau lantaran ekspor pulp and paper menurun, pun begitu dengan ekspor CPO.***
Sumber: gatra.com
Editor: amran