SumatraTimes.co.id – Pemulihan ekonomi dan peningkatan kepercayaan investor di Kota Batam bakalan berlangsung lama. Bagian Kesehatan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis semakin banyak dan meluasnya sebaran virus tersebut.
Akibatnya sebanyak 4 puskesmas di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditutup sementara buntut banyak yang terpapar positif Corona (COVID-19). Ke 4 Puskesmas itu ditutup selama dua minggu ke depan.
“Penutupan sementara saja 2 minggu. Daripada nanti terjadi penyebaran di antara mereka, untuk menjaga aja, kita tutup 2 minggu, kita disinfektan, nanti dibuka lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi, Jumat (28/8/2020).
Didi mengatakan 4 puskesmas yang ditutup itu yakni Puskesmas Tiban Baru, Puskesmas Mentarau, Puskesmas Sambau, dan Puskesmas Sei Langkay. Paling banyak yang positif COVID-19 di Puskesmas Tiban Baru.
“Tiban Baru ada belasan orang, Mentarau 5, Sambau 5, Puskesmas Sei Langkay sekitar 5 orang juga,” katanya.
Seharusnya Diskes Batam merilis alamat lengkap mereka yang terpapar agar masyarakat bisa menghindar. Orang-orang yang positif corona itu terdiri dari petugas di lingkungan puskesmas seperti dokter, perawat, Satpol PP, hingga sopir. Anehnya, penularan itu diduga bukan dari pasien.
“Komposisinya campur-campur, ada Satpol PP, sopir, perawat, dokter. Kami menduga penularan bukan dari pasien, tapi dari kehidupan masing-masing, dengan suaminya misalnya, kalau udah di rumah gimana, tak mungkin maskeran sama suami. Kami duga begitu,” ujarnya.
Selain itu, kata Didi, sumber penularan juga dari pola makan bersama dalam satu ruangan tanpa menggunakan masker. Didi menginstruksikan tidak boleh lagi makan sama-sama di dalam satu ruangan.
“Kami sudah bilang sama mereka, yang sering terjadi itu adalah pada saat makan, mereka kan makan kalau di satu ruangan buka masker, kami instruksikan tidak boleh lagi makan-makan di dalam ruangan sama-sama, maka diswab satu ruangan. Makan di tempat terbuka aja, jangan ngumpul kalau makan,” tuturnya.***
Sumber: tribunbatam
Editor: amran