SumatraTimes.co.id – Kabar gembira bagi warga Batam dan Kepulauan Riau. Pasalnya, akhir Agustus 2020 mendatang, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan, sepakat menindaklanjuti pembukaan bertahap jalur ekonomi, wisata, dan sosial di perbatasan kedua negara.
Kebijakan yang diistilahkan Green Lane Reciprocal atau jalur hijau timbal balik itu, akan membuka kembali akses setelah lebih lima bulan tertutup.
Batam, Tanjungpinang dua kota utama di perbatasan terdekat Indonesia- Singapura, masuk dalam skenario green lane reciprocal ini.
Selain bertemu dengan Vivian, di hari yang sama, Menlu Retno Marsudi juga dijamu makan siang oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Istana, kawasan Orchad, Singapura.
Lee Hsien dan Retno membahas penguatan kerja sama mengatasi tantangan dari pandemi COVID-19, dan mendorong diskusi bilateral lebih lanjut antara para pejabat.
Retno berada di Singapura sejak Senin (24/8/2020) lalu. Lawatan resmi ini yang berakhir Rabu (26/8) hari ini, untuk memenuhi undangan dari Perdana Menteri Lee Hsien Loong, awal Juli lalu. Ini adalah lawatan luar negeri pertama Retno ke negara tetangga terdekat, lima bulan setelah pandemi.
Bersamaan dengan pertemuan kedua menteri ini, otoritas dan agen wisata pemerintah Singapura Tourism Board (STB), juga menggelar webinar for Travel Industri.
Webinar yang digelar pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB ini diikuti sekitar 890 peserta dari pelaku wisata, pemerintah, agen wisata, hotel, dan F&B.
Pembicaraan Retno dengan koleganya di Singapura, hanya berselang dua pekan, setelah Malaysia dan Singapura, juga merampungkan skenario, fast lane bagi pekerja, pelintas batas (commuter) kedua negara.
Sekadar diketahui, kuartal keempat tahun ini, pemerintah Singapura masih membatasi kunjungan warga negara asing, termasuk dari Indonesia dari semua jalur masuk; udara, laut, dan darat via Malaysia.
Sejak Juli lalu, Singapura memberikan jalur hijau, atau fas lane, bagi warga negara China, dan negara otoritasnya, Hongkong dan Taiwan.
1. Setiap traveler wajib mengenakan sensor magnetik pendeteksi yang dikenakan saat melawat dan bebas COVID-19 berbasis test PCR-swab.
2. Agustus ini, Singapura mulai memudahkan lawatan dari dua negara sejawat, Brunei Darussalam dan New Zealand.
3. Akhir Agustus ini, otoritas pelintas batas Singapura dan Malaysia kian mengintesifkan detail pembukaan perbatasan dua negara; untuk kunjungan bisnis dan lawatan wisata resmi dan terjadwal melalui agen-agen terakreditasi.
4. Kini tahapan pembicaraan detail Malaysia dan Singapura, mulai membahasa pekerja dan pelintas batas harian (daily commutes by workers).
5. Belum ada informasi tentang nasib pelintas batas (daily commutes by workers) dari Indonesia, yang melalui jalur laut, Batam, Tanjungpinang atau Karimun.***
Sumber: Tribun Batam
Editor: amran