SumatraTimes.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam menetapkan PT Moya Indonesia menjadi pemenang tender pengelolaan air bersih di Batam.
Penetapan PT Moya Indonesia sebagai pemenang tender pengelolaan air bersih dilakukan pada Jumat (4/9/2020).
“Penetapan PT Moya sebagai pemenang sudah dilakukan pada tanggal 4 September 2020 kemarin,’ ujar Dendi Gustinandar, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam.
Dengan demikian, maka PT Moya Indonesia akan menggantikan PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang sudah berakhir masa kontrak dalam pengelolaan air bersih di Batam.
Dendi Gustinandar mengatakan, BP Batam mengadakan tender Pengelolaan dan Operasi Sistem Pengelolaan Air Minum untuk masa transisi.
“Untuk mendapatkan mitra penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan selama masa transisi sistem penyediaan air minum di Batam, BP Batam melakukan tender yang dimulai pada tanggal 12 Agustus 2020,” ujar Dendi.
Menurutnya panitia mengundang perusahan-perusahaan berpengalaman dalam pengelolaan SPAM di Indonesia.
Syaratnya pengalaman mengelola SPAM dengan kapasitas minimun 3.000 liter per detik, termasuk PT ATB.
Berdasarkan hasil evaluasi penawaran yang dimasukkan oleh para peserta, ditetapkan peserta terbaik adalah PT Moya Indonesia.
“Selanjutnya bagi peserta yang keberatan dapat melakukan sanggahan pada tanggal 7 sampai dengan 9 September 2020,” ujar Dendi.
PT Moya Indonesia mendapatkan waktu pengelolaan selama 6 bulan, mengisi waktu transisi selesainya kontrak PT Adhya Tirta Batam.
Dilansir kontan.co, PT Moya Indonesia merupakan bagian dari PT Moya Holdings Asia Limited. Perusahaan ini mengembangkan lima perusahaan pengelolaan air swasta di Indonesia.
Lima Perusahaan air swasta ini antara lain, PT Moya Tangerang, PT Moya Bekasi, PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang dan PT Autico Air Indonesia.
Kelima perusahaan ini bergerak dalam penyaluran kebutuhan air bersih untuk aspek industri, baik komersial maupun non komersial.
“Moya itu adalah perusahaan induk. Jadi Moya Holding itu tercatat di Singapura. Moya holding juga memiliki Moya Indonesia yang juga masih perusahaan induk, tapi sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kemudian melalui induk ini, Moya memiliki 5 perusahaan lagi,” kata Chief Executive Officer Acuatico Pte. Lt, Ivy Santoso, di Tangerang, Jumat (8/7/2018).
Dilansir kontan, PT Moya Indonesia merupakan bagian dari Salim Group.
Lewat PT Moya Indonesia, Salim Group kini menguasai bisnis pengolahan air bersih di banyak wilayah di Tanah Air, yakni mengelola bisnis air bersih di Bekasi, Tangerang serta Makassar dengan skema build–operate–transfer (BOT) selama 25 tahun.***
Editor: amran
Sumber: Tribun Batam