SumatraTimes.co.id – Pada hari Sabtu, 19 September 2020 mendatang Kepenghuluan Mukti Jaya akan di verifikasi Program Kampung Iklim Nasional (Progklimnas) Lestari.
Di Sumatera, hanya dua daerah, yakni di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Mukti Jaya, Rohil, Riau. Namun karena masa pandemi Covid-19 maka verifikasi dilaksanaan secara virtual.
Demikian disampaikan Ketua KTNA Rohil Al Kahfi Sutikno kepada Bupati Rohil H Suyatno, seusai panen padi, Rabu (16/09/2020).
Hadir juga Camat Rimba Melintang H Darsono SE, Datuk Penghulu Mukti Jaya Leman Yuhono, Ketua DPC Patri Rohil M Nizar, Asisten Setdakab Rohil H Ali Asfar, Kadis PUTR H Jon Syafrindow, Kadis Perkim Zulkifli, Kadisdukcapil Basaruddin, Kadis Perikanan M Amin, Plt Kadis Kominfotiks Hermanto dan Kabag Protokol M Nasri,serta para kelompok tani.
“Secara virtual online yang nanti di verifikator oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang berada di Palembang. Mohon doanya supaya Mukti Jaya meraih predikat Proklimnas Lestari,” kata Al Kahfi Sutikno.
Al Kahfi Sutikno menjelaskan lagi bahwa akibat kondisi jalan sangat parah dan hampir tidak bisa ditempuh di wilayah lahan beting yang telah ditanami padi, maka para petani Mukti Jaya menyampaikan hal ini kepada Bupati Rohil H Suyatno.
Pasalnya jika saat masa panen padi, ongkos membawa padi satu karung kejalan besar mencapai biaya Rp 30 ribu sehingga memberatkan dan mengurangi pendapatan para petani di lahan beting tersebut.
“Kondisi lahan di beting tersebut sudah tiga kali panen padi dengan rata-rata hasil panen sebanyak 7 ton per hektar. Dimana satu hektar tiga kali tanam dengan dua kali panen padi,” kata Al Kahfi Sutikno.
Oleh sebab itu dilaporkannya kepada orang nomor satu di Rohil ini bahwa kondisi beting yang ditanami padi tersebut sangat labil sehingga pinggiran beting harus ditanami pohon-pohon untuk mengikat tanah agar tidak terjadi abrasi.
“Karena lahan padi yang begitu luas jika tidak ditanami pohon maka tanaman padi tidak aman karena bisa habis runtuh,” ujarnya.
Menjawab hal itu, Bupati Rohil menjelaskan bahwa tanaman untuk penahan tanah agar tidak longsor dan abrasi tersebut bernama tanaman vetiver (akar wanggi) yang telah di uji di Pulau Jawa. Oleh sebab itu, tanaman akar wanggi kemungkinan bisa ditanam di daerah beting di Kepenghuluan Mukti Jaya.
“Pemda Rohil akan menganggarkan pohon vetiver untuk menahan abrasi di lahan beting Mukti Jaya, Rimba Melintang,” ujarnya.
Kemudian itu, dalam kesempatan ini Bupati H Suyatno sangat apresiasi terhadap penilaian Progklim Nasional Lestari dimana dua dari Sumatera, yakni Muara Enim di Sumatera Selatan, dan Kepenghuluan Mukti Jaya di Rohil akan dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Selanjutnya. Bupati juga sangat mengapresiasi Ketua KTNA Rohil Al Kahfi Sutikno yang mau membantu para petani di Rimba Melintang.
“Teruslah melakukan pembinaan kepada para petani kita bersama rakyat agar para petani kita bisa maju dan bangkit dapat meningkatkan perekonomian para petani,” pungkasnya.***
Penulis: gunawan
Editor: amran