SumatraTimes.co.id – Selama bulan Agustus 2020 kasus bunuh diri di Jepang naik 15,3 persen. Tercatat sampai hari ini menjadi 61 kasus orang bunuh diri di Jepang.
“Pada bulan Agustus, total 1.849 orang melakukan bunuh diri secara nasional, meningkat lebih dari 240 orang dari periode yang sama tahun lalu. Pemerintah berencana melanjutkan analisis untuk melihat apakah ada dampak dari penyebaran virus corona baru,” ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (11/9/2020).
Menurut Badan Kepolisian Jepang, jumlah orang yang bunuh diri pada Agustus 2020 sebanyak 1.849, meningkat 246 orang atau terjadi peningkatan 15,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, jumlah pria meningkat 60 menjadi 1.199 orang, dan jumlah wanita meningkat 186 menjadi 650 orang.
Berdasarkan perfektur maka jumlah terbanyak kasus bunuh diri selama Agustus terdapat di Tokyo.
Berikut rinciannya:
– Tokyo memiliki jumlah terbesar, 210 orang, 65 lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu,
– Perfektur Aichi bertambah 46 orang menjadi 119 orang,
– Perfektur Kanagawa bertambah 27 orang menjadi 109 orang,
– Perfektur Chiba bertambah 47 orang menjadi 107 orang,
– Perfektur Saitama meningkat 41 menjadi 105 orang.
“Kami tidak dapat menentukan pada saat ini apakah jumlah kasus bunuh diri telah berubah menjadi tren yang meningkat, tetapi kami menanggapinya dengan serius,” kata sumber di Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.
Pemerintah akan melanjutkan dengan analisis terperinci untuk melihat apakah penyebaran virus corona telah memengaruhi peningkatan kasus bunuh diri.
“Dari hasil penelitian itu mungkin akan dibuatkan kebijakan baru tertentu untuk menekan angka bunuh diri tersebut,” ujar sumber tersebut.
Pada saat yang sama, pemerintah juga menyerukan penggunaan semaksimal dari situs khusus yang memperkenalkan meja konsultasi yang dibuka pada bulan Agustus 2020, yakni https://kokoro.mhlw.go.jp/
Selain itu, Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Kato mengeluarkan pesan penting bertajuk “Kepada Mereka yang mengalami Kesulitan Hidup”.
Isi pesan itu antara lain, “Saya rasa masih banyak orang yang khawatir dengan masa depan mereka akibat pengaruh virus corona baru. Tolong sampaikan kecemasan dan perasaan menyakitkan Anda ke meja konsultasi kami”.***
Sumber: TribunNews
Editor: amran