SumatraTimes.co.id – Tak banyak pejabat yang berani menyampaikan isi hati di depan publik, meski persoalan yang di alami dianggap urgent.
Namun, Kepala Desa Banjarejo Zaenuddin Jawahir ini justru mem-posting keluhannya di akun Facebook miliknya.
Kepala desa di Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung itu bahkan menyebut salah satu oknum pejabat tidak memiliki jiwa sosial.
“SUSAHNYA NEMUIN OKNUM PEJABAT TGUNG… BLASS ORA DUWE JIWA SOSIAL” tulis Zaenuddin dengan foto logo Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung.
Seakan mewakili keluhan banyak masyarakat yang mengalami hal yang serupa, postingan tersebut kontan menjadi ajang aspirasi dan dukungan. Berbagai persoalan juga mulai terungkap dalam thread komentar yang merespons keluhan terbuka Zaenuddin.
Saat dikonfirmasi, Zaenuddin mengatakan jika postingan itu dilatarbelakangi pengalamannya saat berusaha mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi warganya yang sangat membutuhkan.
“Pengajuan KIS, untuk anak umur 5 tahun. Yang kena penyakit Rubela bawaan dari lahir lahir. Kena jantungnya bocor, mata serta telinganya. Hari Senin insya Allah saya bawa ke dinsos lagi,” kata Zaenuddin saat dihubungi.
Lanjut Zaenuddin, dia berniat menolong warganya itu yang rencananya akan berobat ke RS Dr Sutomo Surabaya.
“Orang tidak mampu, sebelumnya setiap berobat ke Dr Sutomo pakai BPJS Mandiri. (Sekarang) sudah tidak mampu lagi bayar (iuran) BPJS,” ungkapnya.
Kepala desa sebagai ujung tombak di desa, menurut Zaenudin punya hak untuk membantu hak-hak orang yang tidak mampu dari segi ekonomi dan kesehatan serta kesejahteraan.
“Sesuai dengan sumpah dan janjinya, mohon kiranya semua dinas yg terkait untuk bersinergi demi tugas yang sudah diemban. Jabatan adalah amanah,” tegasnya.
Mendapat kritik ini, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung Suyanto belum memberikan konfirmasi. Namun, dari keterangan Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Danang Febriantoro pada Jumat (18/09/2020) kemarin, kantor dinas tetap memberikan pelayanan.
“Kemarin acara penuh, tidak ada di kantor pejabat-pejabatnya. Hanya saja, kasi-kasi buat pelayanan tetap ada,” kata Danang.
Belum diperoleh jawaban secara resmi mengenai permasalahan yang kini menjadi perbincangan hangat di media sosial itu.***
Sumber: jatimtimes
Redaksi: amran