BAGANSIAPIAPI, sumatratimes.co.id – Melanjutkan bhakti sosial yang dilakukan oleh KNPI Rohil bersama Dinas Lingkungan Hidup Rokan Hilir untuk melakukan gotong royong massal dari tadi pagi secara manual. Namun lokasi atau medan yang sangat sulit karena banyaknya tumbuh-tumbuhan liar makanya berinisiatif untuk menurunkan alat berat. Demikian hal ini dijelaskan oleh Kadis Lingkungan Hidup Rokan Hilir (DLH Rohil) Suwandi,S.Sos kepada journalis sumatratimes.co.id ketika ditemui di pinggir sungai garam belakang lokasi pembakaran ritual Bakar Tongkang Jalan Kopi Baik-baik Bagansiapiapi, Sabtu (03/10/2020). Tampak juga Abdul Rauf dan tenaga lainnya ikut meninjau lokasi ini.
“Rencananya di sei garam belakang lokasi bakar tongkang sampai kebagan hulu melakukan normalisasi untuk di gali kembali karena kondisi yang sudah mulai dangkal dan sungai mengecil,”jelas Suwandi,S.Sos.
Pendangkalan dan penyempitan Sungai ini diakibatkan oleh banyaknya rumput dan tumbuhan liar lainnya di areal sungai, sehingga dilaksanakan kegiatan ini yang berguna untuk mengurangi debet air.
“Bisa mengurangi debet air yang saat ini mengenangi di sejumlah titik di daerah kelurahan Bagan Kota dan kelurahan Bagan Timur,”kata Suwandi,S.Sos
Dikatakannya pembekoan sungai atau normalisasi ini diperkirakan dilaksanakan dalam tiga hingga empat hari. Alat berat di fokuskan di Sungai Garam karena sungai garam tersebut merupakan tempat penampungan debet air yang berada di kota Bagansiapiapi.
“Jika sungai Garam tersumbat tentunya secara otomatis air yang berada di wilayah kota tidak akan bisa mengalir secara lancar,”pungkasnya.(gun)