SumatraTimes.co.id – Kebijakan fiskal dengan mencetak uang berlebihan merupakan salah satu sebab melorotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS dan mata uang negara lainnya.
Nilai tukar rupiah berakhir tragis di perdagangan spot Jumat, 2 Oktober 2020. Tanpa basa-basi, dolar AS menekan rupiah hingga jatuh sejatuh-jatuhnya ke level Rp15.094. Bahkan, sampai akhir pun rupiah dibuat babak belur di Asia dan dunia.
RTI mencatat, menutup perdagangan hari ini, rupiah terdepresiasi sedalam -0,66% ke level Rp15.048 per dolar AS. Tiga mata uang global lainnya ikut menekan rupiah, yakni dolar Australia (-0,25%), euro (-0,51%), dan poundsterling (-0,89%).
Rupiah benar-benar dibuat tak berdaya dengan tekanan yang datang juga dari mata uang regional. Menjadi yang terburuk di Asia, rupiah memerah terhadap yen (-0,88%), dolar Hong Kong (-0,52%), dolar Taiwan (-0,47%), dolar Singapura (-0,37%), won (-0,31%), baht (-0,27%), won (-0,23%), ringgit (-0,19%), dan yuan (-0,18%).
Melegakannya, rupiah bukan satu-satunya mata uang yang teseok-seok di hadapan dolar AS dan mata uang negara lainnya. Mengecualikan yen, dolar AS menyapu bersih mata uang Asia, seperti baht, dolar Singapura, won, dolar Hong Kong, dan yuan.
Sumber: Warta Ekonomi
Editor: amran