SumatraTimes.co.id – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menetapkan titik awal pembangunan Jembatan Batam-Bintan di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (1/12).
Infrastruktur yang sudah lama dinanti warga Kepri selama hampir 20 tahun akan dibangun untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara Pulau Batam dan Bintan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendorong agar pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan masuk dalam program prioritas nasional.
Pjs Gubernur Kepri Bahtiar mengatakan pembangunan jembatan itu sudah masuk dalam proyek strategis nasional, dan kini tengah didorong untuk menjadi program prioritas nasional.
“Makanya hari ini juga surat dibuat, besok surat kami layangkan. Melaporkan kepada Presiden tentang perkembangan rencana pembangunan jembatan ini, yang sudah lama direncanakan masyarakat dan tokoh,” katanya saat meresmikan titik awal rencana pembangunan Jembatan Batam- Bintan, di kawasan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Pembangunan jembatan yang menghubungkan dua pulau dengan status Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas itu merupakan komitmen Presiden Joko Widodo dalam kampanye Pilpres tahun lalu. Karenanya Pemprov Kepri mendorong agar bisa menjadi program prioritas.
Menurut Bahtiar, model persiapan pembangunan jembatan itu merupakan yang terbaik untuk proyek strategis nasional. Pihaknya melibatkan seluruh instansi dalam pelaksanaannya.
Jembatan itu akan menghubungkan empat pulau, yaitu Pulau Batam, Pulau Tanjungsauh, Pulau Buau dan Pulau Bintan.
Jembatan itu rencananya menjadi yang tertinggi di Indonesia, mencapai 40 meter di atas permukaan laut saat pasang tertinggi. Bahkan, jembatan itu dirancang agar bisa dilalui KRI Dewa Ruci.
Ia optimistis, bila jembatan itu terbangun, maka akan meningkatkan ekonomi di dua pulau. Desain bangunannya pun mampu memikat pelancong dalam dan luar negeri.
Bahkan, apabila saat ini warga Batam membeli rumah dengan pertimbangan pemandangan Singapura, maka ke depan ia optimistis warga Negara Singa akan membeli hunian dengan panorama jembatan.
“Kalau lancar, tiga tahun lagi Kepri punya jembatan yang indah,” kata Bahtiar.
Jembatan Kelana Jaya Putra
Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar mengusulkan Kelana Jaya Putra sebagai nama jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan.
“Saya usulkan gelar bangsawan yang memindahkan pusat kerajaan Riau Lingga Johor Pahang, namanya Kelana Jaya Putra,” kata Pjs Gubernur Bahtiar usai mencanangkan titik koordinat tiang pancang jembatan di Kota Batam, Selasa.
Itu merupakan usulan dari Pjs Gubernur Bahtiar untuk mengenang panglima perang yang juga dipertuan muda pertama Riau itu.
“Ini usulan, yang menetapkan pimpinan. Kalau enggak setuju enggak apa-apa,” kata Bahtiar, yang juga Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Tentu saja, lanjutnya, saat menentukan nama jembatan nanti akan melibatkan Lembaga Adat Melayu setempat.
“Di pikiran saya, beliau (Kelana Jaya Putra) pernah mengendalikan daerah ini, jadi wajar,” kata dia.
Bahtiar menceriterakan bahwa ia telah berkeliling Provinsi Kepri dan mendapatkan gedung, bandara dan bangunan strategis lainnya yang diberi nama tokoh Kepri, seperti Raja Ali Haji dan Raja Haji Fisabilillah.
Namun, belum ada bangunan dengan nama Kelana Jaya Putra. Padahal, beliau adalah yang dipertuan muda pertama.
Sementara itu, tahapan awal pembangunan jembatan rencananya dimulai pada 2021 dan diharapkan selesai pada 2023.
Jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tanjungsauh, Pulau Buau dan Pulau Bintan itu dibangun menggunakan APBN.***
Editor: amran
Sumber: antara