Selatpanjang – Transportasi dan segala kegiatan bongkar muat di Riau pesisir
adalah urat nadi perekonomian bagi masyarakat kota sagu Selatpanjang.
Setiap harinya tidak pernah sepi dari aktifitas bongkar muat di pelabuhan pesisir pantai Sumatera timur ini tetapi sampai saat ini sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang aktifitas bongkar muat tersebut masih kurang memadai.
Kota sagu Selatpanjang hanya memiliki satu buah pelabuhan bongkar muat yang di kelola oleh PT.Pelimdo dan satu buah pelabuhan Pemda yang lazimnya disebut sebagai pelabuhan Camat, yang terletak di sebelah Utara kota sagu Selatpanjang, dan satu buah pelabuhan penumpang domestik dan mancanegara yang juga di kelola oleh PT.Pelindo, demikian ungkap salah seorang masyarakat setempat, Yanto (41)kepada awak media Sabtu (6/2/2021)
Yanto mengatakan, jumlah pelabuhan resmi yang hanya dua pelabuhan tersebut tidaklah cukup untuk menunjang aktifitas bongkar muat di kota pelabuhan ini. Sehingga jika ditemui banyaknya pelabuhan tradisional untuk bongkar muat barang, maupun untuk keberangkatan penumpang antar pulau dengan izin pengelolaan dari Pemda setempat, maupun pelabuhan tradisional tanpa izin alias pelabuhan tikus, hal ini sudah merupakan sebuah pemandangan yang biasa.
” Hal ini sedikit banyak nya mempengaruhi penghasilan dan waktu kerja kami sehari-hari, tambah Yanto lagi. Pendek nya ruas bongkar muat dermaga menyebabkan kapal yang harus bongkar muat mengantri satu persatu, yang mana biasanya bisa sekaligus tiga kapal yang melakukan aktifitas bongkar muat. Itupun bongkar muat yang di izinkan di dermaga pelabuhan Camat ini di batasi tonasenya, sebab sisa ruas dermaga pelabuhan Camat yang 50 meter ini juga sudah mulai terlihat tidak kokoh lagi tiang penyangga nya, urai Yanto.
Selaku masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sekitar Dermaga Pelabuhan tersebut Yanto sangat berharap agar permasalahan ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah baik daerah maupun pusat.
Yanto yang sehari hari nya bekerja sebagai buruh bongkar muat barang untuk wilayah pelabuhan Camat dan sekitarnya mengharapkan Pemerintah bisa membangun dermaga pelabuhan Camat ini dengan lebih baik, seperti menambahkan batu pemecah gelombang untuk mengurangi efek abrasi yang diharapkan bisa memperpanjang usia dermaga.
“Cobalah lihat pelabuhan Camat ini, panjang ruas bongkar muat nya hanya tersisa 50 meter saja, akibat roboh nya sisi sebelah barat dan timur dermaga ini beberapa waktu yang lalu”, pungkasnya.
Pantauan SumateraTimes di Selatpanjang, tua nya usia dermaga pelabuhan Camat ini (di bangun sejak zaman Kabupaten Bengkalis) dan sudah mengalami beberapa kali perbaikan ditambah lagi tinggi nya tingkat abrasi pantai akibat kencang nya Arus pasang surut air laut dan kuat nya gelombang yang di akibatkan oleh angin maupun oleh pergerakan lalu lintas kapal itu sendiri. (Doe).