Bagansiapiapi – Bupati Rokan Hilir membuka secara resmi kegiatan stop stunting rembuk aksi percepatan penurunan stunting Kabupaten Rokan Hilir tahun 2022. Acara tersebut diadakan di Hotel Armarosa jalan Lintas Kecamatan Senin (04/07/2022/.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Oleh sebab itu, Melalui Komitmen dan kesepakatan bersama mendukung dan bersinergi dalam konvergensi koordinasi dan konsolidasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hlir (Rohil) Stop stunting, rembuk aksi percepatan penurunan stunting kabupaten Rohil.
Bupati Afrizal Sintong meyakini, kalau semua pihak bekerja sama dan bekerja keras pastilah kasus kasus stunting akan dapat di minimalisir. Kemarin berdasarkan data ada penurunan lah mulai dari pengawasan, setiap ibu hamil diperiksa orang tuanya bapaknya, juga bisa mengakibatkan anak stunting konsumsi ini jadi timbul anak dari hamil bisa stunting perlu sosialisasi yang betul sampai ke desa atau kepenghuluan.
Kemudian lanjut Bupati, bagai mana langkah- langkah kedepannya para Camat, Penghulu, Kepala Puskesmas langkah ini harus kita laksanakan didaerah karena ini menjadi target utama untuk penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hilir.
Untuk penurunan stunting bukan juga kepada anak-anak yang telah lahir mulai dari ibu hamil orang tuanya Ibunya harus diawasi betul betul ini tugas kita sebagai Kepala puskesmas mungkin juga di posyandu terdekat terlapor ke kita berapa data sekarang anak yang mengalami stunting. Pinta Bupati
Di sisi lain, guna mensukseskan kegiatan stop stunting rembuk aksi percepatan penurunan stunting Kabupaten Rokan Hilir tahun 2022, anggarannya harus disiapkan.
Selanjutnya, Upaya kita setiap diarahkan dari dunia kesehatan turun betul ke lapangan anak dirawat betul – betul dibantu, nampaknya bisa turun, keluar dari kasus stunting. Saat ini semua daerah berupaya bagaimana turunkan angka stunting ini terus menurun kalau perlu bebas dari stunting.
“Ibu hamil dibantu dari dinsos bagaimana dibantu dirawat periksa bagaimana bagaiman dia lahir dicukupkan gizinya dari dinsos kita bantu agar penekanan stunting di tempat kita.pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut wakil bupati H Sulaiman SS. MH beserta istri Dandim 0321, Kajari, seluruh Kepala Puskesmas, seluruh Camat dan Penghulu beserta sejumlah forkopimda yang mewakili (Diarto koba kampung)