Jakarta- Jaksa Agung Muda Pidana Umum, Prof. Dr. Asep Nana Mulyana, SH. MH melantik, mengambil sumpah dan serah terima jabatan sejumlah pejabat eselon III (tiga) di lingkungan kerja JAM Pidum Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu 11 September 2024.
Pelantikan dan sertijab ini menindaklanjuti Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-IV-11653/C/08/2024, tertanggal 9 Agustus 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari Dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik Indonesia.
Ada empat pejabat eselon III yang dilantik dan sertijab hari itu, ke empatnya, yakni, Dr Sunarwan SH.,M Hum, menjabat sebagai Koordinator, Dr Neva Sari Susanti SH.,M Hum, menjabat sebagai Koordinator, Agustian Sunaryo SH.,CN.,MH menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Prapenuntutan Tindak Pidana Terhadap Orang dan Harta Benda JAM Pidum dan Dr. Hadiman SH.,MH menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Prapenuntutan pada Direktorat Tindak Pidana Terorisme dan Lintas Negara JAM Pidum.
Salah seorang pejabat yang dilantik hari itu, Dr. Hadiman, SH. MH adalah sosok jaksa teladan dan berintegritas dalam pemberantasan korupsi. Hadiman sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pidana Khusus pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat di Padang.
Dr. Hadiman adalah salah satu nominator peraih ADHYAKSA AWARD 2024, kategori Jaksa Teladan Dalam Integritas bersama dengan 2 (dua) nominator lainnya, Agung Yuliarta Endrawan, Asisten Komisionwr KASN dan Bambang Setiawan, Koordinator pada Kejati DI. Yogyakarta. Dari ribuan jaksa yang masuk nominator, dia terpilih meraih ADHYAKSA AWARD 2024, Jaksa Teladan Dalam Integritas.
Mengemban predikat Jaksa Teladan dan Berintegritas, Hadiman mengaku status ini menuntut dirinya sebagai Insan Adhyaksa mampu menjaga kredibilitas, profesional dan berintegritas. “Sungguh berat memang menyandang predikat ini. Tapi saya harus berkomitmen menjaganya. Mohon dukungannya,” ujar Hadiman kepada wartawan beberapa Waktu lalu.
Di Sumatera Barat, Hadiman dikenal sosok pendekar hukum pemberantasan korupsi. Sosok Hadiman, tentunya bagi sebagian warga Padang bahkan di Provinsi Sumatera Barat sudah sangat dikenal sebagai aparatur penegak hukum tanpa tedeng aling-aling menyikat pihak-pihak yang melakukan korupsi, khususnya aparatur pemerintahan setempat.
Berbekal sebagai aparatur penegak hukum Kejaksaan Republik Indonesia dengan seragam coklatnya dan diberi amanah sebagai Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini mampu menghadirkan peranan Kejaksaan menegakkan supremasi hukum, khususnya pemberantasan korupsi.
Sebelum menjabat sebagai Asisten Pidana Khusus pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Dr. Hadiman Gusti Beruh, SH. MH pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kuantan Singingi, Riau dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Jawa Timur.
“Saya selalu berusaha mengabdi sebagai insan Adhyaksa yang profesional dan berintegritas. Amanah institusi dan pimpinan berusaha saya jaga dan rawat, khususnya dalam penempatan jabatan. Dimana pun di tempatkan, saya harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh,” ucap peraih Doktor Ilmu Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta ini. (redaksi)