Jakarta – Salah satu aplikator penyedia jasa ojek online (ojol), GoJek dikabarkan mendapat suntikan dana sebesar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18 triliun (kurs Rp 15.000/US$) dari investor.
Dana ini untuk melakukan persaingan dengan Grab yang semakin ketat. Suntikan dana baru itu dirampungkan akhir minggu lalu. Dengan tambahan dana tersebut, membuat GoJek sudah mengumpulkan hampir US$ 3 miliar dalam putaran pendanaan seri F.
“Kami tak akan berhenti di sana saja, karena kami masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami,” dikutip detikcom, dari Bloomberg yang berasal dari memo internal GoJek, Selasa (17/3/2020).
Gojek, yang didanai oleh Google, Tencent Holdings Ltd, dan Temasek Holdings Pte, akan menggunakan uang baru itu untuk terus berkembang meskipun ada gejolak wabah virus corona saat ini.
“Bisnis yang baik seperti kita akan selalu menarik investasi, tetapi ketika perlambatan ekonomi terus berlangsung, ketersediaan investasi itu akan berkurang. Jadi kita harus fokus pada setiap dolar di mana kita pikir itu akan membuat dampak terbesar dan tidak mengambil sumber daya kita begitu saja,” kata co-CEO Andre Soelistyo, dan Kevin Aluwi, dalam memo internal.
Hanya saja, dalam memo tersebut tidak disebutkan nama investor yang menyuntikkan dana tersebut. Namun diduga investor itu adalah Amazon karena beberapa waktu lalu santer disebutkan Amazon sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu.
Sebelumnya, detikcom telah mencoba mengkonfirmasi berita tersebut kepada pihak Gojek, namun mereka tidak memberikan jawaban. (sumber: detikfinance)
Editor: Amran