PANIPAHAN LAUT, sumatratimes.co.id- Pembangunan Puskesmas sedang berlangsung saat ini. Di kota Panipahan masih banyak lagi perlu pembenahan infrastruktur untuk dituntaskan. Karena daerah pesisir Panipahan ini merupakan wilayah strategis. Oleh sebab itu dirinya dan Jamiludin mencalonkan lagi sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Rokan Hilir guna melanjutkan program yang sudah direncanakan. Demikian hal ini ditegaskan oleh Suyatno, bupati Rohil yang sedang cuti ketika melaksanakan kampanye dialogis di kota Panipahan laut, Kamis malam (12/11/2020). Hadir saat itu calon wakil bupati nomor urut dua, Jamiludin yang adalah wakil bupati Rohil sedang cuti juga. Kemudian hadir juga ketua DPRD Rohil yang sedang cuti Maston, anggota DPRD Rohil yang sedang cuti Amansyah, anggota DPRD Rohil yang sedang cuti Reza dan masyarakat Panipahan.
“Daerah Rokan Hilir ini ada 18 kecamatan yang ondak dibolo makanya pembangunan itu bertahap, perlu masa waktu,”katanya.
Dijelaskannya visi dan misi pasangan Suyatno dan Jamiludin bernomor urut 2 ini sejahtera dan bertaqwa. Untuk menjabarkan visi dan misi ini di pelbagai bidang diantaranya bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, agama dan lain lainnya.
Dijelaskannya kemudian pada dana APBD harus dijabarkan semua bidang tersebut ke beberapa OPD (organisasi perangkat daerah). Seperti anggaran untuk gaji pegawai, anggaran untuk semua dinas atau OPD, anggaran untuk 18 kecamatan, anggaran untuk DPRD, anggaran untuk infrastruktur dan anggaran untuk lainnya. Tentunya harus berpengalaman di bidang pemerintahan dan anggaran untuk bisa memilah milah dana APBD tersebut.
“Bukan gampang untuk mengatur anggaran dana APBD kalau tidak pandai kita memporsikannya,”katanya.
Kemudian itu dijelaskannya, pasangan dirinya dengan Jamiludin adalah pasangan yang selalu bersama membangun daerah. Bahkan bersama lagi untuk mencalonkan sebagai bupati dan wakil bupati karena banyak persoalan persoalan yang harus dituntaskan, termasuk Panipahan di kecamatan Pasir limau kapas (Palika).
Dijelaskannya, banyak pasangan yang terpecah berjalan sendiri sendiri setelah menjalankan pemerintahan daerah. Bahkan karena tidak kompak mereka mencalonkan diri masing-masing sebagai calon bupati.
“Namun kami tetap setia bersama sama untuk membolo daerah. Bahkan saat ini kami tetap bersama lagi. Ini kami tunjukkan kepada masyarakat bahwa kami selalu bersama sama membangun daerah dengan membagi tugas masing masing,”pungkasnya. (Gun)