Aktivis Larshen Yunus: “Selaku Pelapor, PP GAMARI Sampaikan Apresiasi Kepada Direktur Reskrimsus Polda Riau”
Pekanbaru – Informasi terkait turunnya Penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau ke Kota Bagansiapiapi ternyata membawa harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Terutama yang sudah terlanjur muak dengan polemik penggunaan aset daerah berupa Mobil Dinas (Mobnas) oleh orang-orang yang tak semestinya. Para pihak yang justru terang-terangan menikmati Mobnas, tanpa merasa bersalah alias muka tembok.
Hal itu tegas disampaikan Aktivis Larshen Yunus, Ketua Presidium Pusat (PP) GAMARI. Bertempat dikediaman pribadinya, Jum’at malam (10/12/2021) Aktivis Jebolan Sospol Universitas Riau itu katakan, bahwa pihaknya sampaikan Apresiasi kepada bapak Kapolda Riau, melalui Direktur Reskrimsus beserta jajaran. Karena termasuk cepat dalam menindaklanjuti Lapdumas yang disampaikan beberapa minggu yang lalu oleh para Aktivis PP GAMARI.
Bagi Larshen Yunus, info terkait turunnya beberapa orang penyidik Polda Riau ke Kota Bagansiapiapi merupakan tindak lanjut dalam pengembangan proses penyelidikan. Tentunya Polda Riau terus lakukan Pulbaket, guna menelusuri puluhan Mobnas yang diduga kuat telah menjadi ajang Bancakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
“Kami dapat kabar, bahwa para penyidik Polda Riau itu turun hari Rabu dan pulang hari ini, sekitar Jum’at siang ke Pekanbaru. Semoga saja segala upaya berjalan dengan baik dan benar. Ikhtiar kami hanya satu, agar pihak Dit Reskrimsus Polda Riau benar-benar menghadirkan Keadilan atas kasus tersebut” tutur Larshen Yunus.
Ketua PP GAMARI itu selalu tegaskan, bahwa pihaknya akan selalu memonitor setiap perkembangan perkara tersebut. Baginya, Polisi wajib bersikap Profesional dan Proporsional. Untuk mencapai semua itu, wajib menanamkan semangat Presisi bapak Kapolri, Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si
Apakah dalam kasus ini Bupati Rohil Aprizal Sintong alias Epi Sintong dan Wakil Bupati Rohil Sulaiman Azhar terkena imbasnya? atau justru menjadi pelaku utamanya?
Pertanyaan itu wajar terlontar oleh siapapun, karena terkait penggunaan aset daerah, tentu berada dalam setiap laporan masuk ke meja mereka.
“Tolong kami pak Kapolda Riau melalui bapak Direktur Reskrimsus. Tolong hadirkan keadilan atas kasus ini. Bila terbukti menjadi pemain besar alias Kontraktor, tentu simpatik yang akan didapatkan. Semuanya itu sudah ada udang dibalik batu.
Hingga berita ini dimuat, Kasus Tipikor yang diduga kuat telah terjadi di Rohil tersebut akan menjadi Atensi bersama. Ikhtiar dan Istiqomah dalam membangun bangsa” ungkap Larshen Yunus, seraya mengakhiri pernyataan persnya (rls/Ly)