Pekanbaru – Seorang ibu akan berbuat apapun yang terbaik untuk anak-anaknya. Meskipun ia terpaksa berbohong untuk membuat anak-anaknya tenang, seperti kisah ibu yang memasak batu pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Demikian Tausiyah Ba’da Dzuhur see sekira pukul 12.30 wib yang di sampaikan oleh Ustadz Chairul Ichwan di Masjid Al- Mizan Kejaksaaan Tinggi Riau.
Umar bin Khattab sambungnya, termasuk sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Ia dikenal sebagai pemimpin yang adil dan sangat memperhatikan rakyatnya.
Banyak riwayat yang menceritakan kisah Umar bin Khattab selama masih hidup. Salah satunya kisah terkenal saat Umar bertemu seorang ibu yang memasak batu untuk anak-anaknya lantaran tak memiliki makanan apapun.
Kisah Umar dan seorang ibu pemasak batu dituliskan dalam salah satu buku berjudul Kisah dan Hikmah oleh Dhurorudin Mashad, papar ustadz Chairul Ichwan ke Pegawai Kejati Riau yang hadir.
Dikisahkan pada suatu malam, menjelang dini hari, Khalifah Umar melakukan kebiasaan rutinnya, berjalan bersama pengawalnya untuk melihat kondisi rakyatnya.
Akhirnya, Sampailah Umar di sebuah dusun kecil terpencil, sayup-sayup telinga Umar menangkap suara tangis anak kecil. Tak lama kemudian, tangisan berhenti, namun sebentar terdengar lagi. Tangis anak kecil ini terdengar memilukan hati.
Umar kemudian mencari sumber suara tangis yang mengarah pada sebuah rumah gubuk sederhana yang terbuat dari kulit kayu. Di dalamnya tampak seorang ibu tengah duduk di depan sebuah tungku seolah sedang memasak, sebut Ustadz Chairul Ichwan
Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., saat Di konfirmasi awak media mengharapkan ini dengan dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran.
ini semua dilakukan semata-mata untuk memuliakan agama Allah diatas bumi-Nya, serta untuk kebaikan manusia itu sendiri, tutup Bambang (Hendri)