RIAU – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, terus terjadi setiap tahun. Karhutla di ‘Bumi Lancang Kuning’, diduga akibat pembersihan lahan pertanian, dan perkebunan, secara sengaja.
Dikutip dari okenews.com, Gubernur Riau H Syamsuar, meminta agar pelaku pembakaran hutan insaf alias bertobat.
“Saya minta pembakar lahan itu bertobat,” kata Gubri H Syamsuar, saat menghadiri acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kota Gasib, Siak, Riau, Rabu (31/7/2019).
Bupati Siak dua periode itu mengatakan, karhutla di Riau merupakan hal yang disengaja. Dia menyebut ulah pelaku pembakar hutan sudah sangat meresahkan.
Syamsuar berharap peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2014 dan 2015 tidak terulang di 2019. “Saat itu, kabut asap melumpuhkan perekonomian Riau, dan banyak warga terpapar penyakit disebabkan asap,” kata Syamsuar.
Ditegaskan Syamsuar, lahan yang terbakar saat ini bukan kebakaran, tapi pembakaran. “Ini artinya kebakaran disengaja, ada pelakunya. (Kalau ada asap) bukan hanya kita aja yang kena sikso (tersiksa) masyarakat luas juga tersikso. Bahkan negara tetangga kita Malaysia dan Singapura juga kena sikso,” ujar Syamsuar.
Dia mengatakan bahwa saat ini kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Siak.
“Siak memang ada terbakar tapi paling banyak sekarang kabupaten tetangga, Pelalawan. Kita imbau hentikan pembukaan lahan dengan cara bakar,”pinta Syamsuar.
Editor : Amran