NTT – Satuan Batalyon Infanteri (Yonif) 132/BS, Kamis, 19 September 2019, melaksanakan pengamanan perbatasan Republik Indonesia (RI) dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Tepatnya di Desa Aplal, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (TTU-NTT).
Patroli patok merupakan sesuatu yang lumrah dilakukan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Satuan Batalyon Infanteri 132/BS yang saat ini sedang melaksanakan pengamanan perbatasan antara RI dan RDTL.
Patroli dilaksanakan dengan berjalan kaki, dan bukan tidak beresiko. Apa lagi para prajurit harus berjalan kaki menyeberangi sungai, menuruni jurang curam, dan membelah bukit dengan lutut, dan bekal makan, dan minum seadanya.
Tak jarang terkadang mereka harus memaksa tengorokan meneguk air sungai yang belum terjamin kebersihannya. Jalan berliku dipenuhi bebatuan berjarak puluhan kilo meter dapat membuat telapak kaki mereka melepuh dan lecet. Namun itu semua mereka laksanakan dengan penuh keikhlasan demi Merah Putih, agar tetap berkibar ditapal berbatasan.
Patroli perbatasan, Kamis, 19 September 2019, dipimpin Sersan Dua (Serda) Alande, beserta lima orang personil. Mereka berangkat disertai do’a agar kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi setiap langkah mereka.
Satu persatu patok diperiksa kedudukannya agar tidak bergeser atau rusak. Setelah para personil memastikan kondisi patok dalam keadaan aman, dan lengkap, Komandan Regu melaporkan kepada Komandan Pos (Danpos) Letnan Dua Infanteri Sumarlin Nasution, melalui telpon seluler, dan dilanjutkan mencatat Koordinat Patok di GPS-nya.
Danpos Letda Inf Sumarlin Nastution, mendapat tanggung jawab menjaga sebanyak 88 buah patok perbatasan yang tersebar di sepanjang perbatasan RI dengan RDTL, di Kabupaten Kupang, NTT.
“Patok tersebut antara lain 47 buah jenis Patok Batas Negara (PBN), 39 jenis Border Sign Post (BSP), dan 2 patok jenis Comand Border Datum Reference Frame (CBDRF),” kata Danpos Letda Inf Sumarlin Nasution.
Patok tapal batas antar negara tersebut, ada yang berada di tengah-tengah pematang sawah, sehingga perlu mendapat perhatian. Selain itu, patok tapal batas ada pula yang berada di atas tanah yang tak di garap, dikelilingi dengan rerumputan dan pepohonan.
Setelah selesai patroli para prajurit kembali ke pos, dan dilanjutkan pengecekan oleh Danpos, mulai dari keamanan, dan kelengkapan personil, dan materil. Setelah semuanya aman mereka kembali berdo’a sebagai wujud rasa syukur atas keselamatan dalam kegiatan patroli patok tersebut.
Editor: Amran