BEIJING – Presiden China Xi Jinping, Selasa 1 Oktober 2019, mengatakan dalam pidatonya bahwa mempertegas Konsep Satu Cina. Dengan itu, ia mengatakan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan perkembangan Cina.
Dikutip dari liputan6.com, hal itu disampaikan Xi Jinping, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Rakyat Komunis Cina (RRC) ke 70 Tahun 2019, di bawah pemerintahan Partai Komunis Cina (PKC).
“Tidak ada kekuatan yang dapat mengguncang pondasi negara besar ini,” kata Xi, dalam naskah pidato berbahasa Mandarin, yang diterjemahkan secara resmi media pemerintah, dikutip dari CNBC, Selasa (1/10/2019).
“Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan orang-orang China, dan bangsa China, untuk terus maju,” lanjutnya.
Xi juga menekankan bahwa China akan mengejar pembangunan damai.
“Hiduplah Partai Komunis Cina (Tiongkok) yang agung. Dan panjang umut Rakyat Tiongkok!,” sang presiden China mengakhiri pidatonya, yang berlangsung kurang dari 10 menit.
Kunjungi Hong Kong Dan Taiwan
Presiden Cina Xi Jinping tiba di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selain untuk memperingati 20 tahun penyerahan, Xi Jinping juga akan melantik Pemimpin Eksekutif terpilih Hong Kong, Carrie Lam.
Presiden Xi Jinping juga mengatakan bahwa pemerintah pusat akan “Menjaga kemakmuran jangka panjang dan stabilitas Hong Kong dan Makau”. Itu dikatakan ketika wilayah otonomi khusus eks koloni Inggris itu masih diguncang akibat rangkaian demo pro-demokrasi rutin selama lebih dari tiga bulan.
“Terus maju, kita harus tetap berkomitmen pada strategi penyatuan kembali secara damai, dalam prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem,” kata Xi.
Dia menambahkan bahwa China akan “memajukan pembangunan hubungan lintas-selat secara damai, mempersatukan seluruh negara dan terus berusaha untuk memajukan penyatuan penuh negara kita.”
Hubungan lintas-selat atau cross-strait relation, merupakan definisi relasi antara China dengan Taiwan –yang mendeklarasikan diri sebagai negara dengan pemerintahan terpisah dari Beijing.
Secara terpisah, saat berpidato di resepsi pada Senin 30 September malam, Xi kembali menekankan perlunya persatuan Tiongkok di bawah Partai Komunis untuk mengatasi tantangan.
“Persatuan (Satu Cina) adalah besi dan baja. Persatuan adalah sumber kekuatan,” kata Xi, menurut transkrip terjemahan bahasa Inggris dari Kementerian Luar Negeri.
Pemimpin Tiongkok itu menegaskan kembali posisi pemerintah dalam ‘Satu Negara, Dua Sistem’ di Hong Kong dan Makau, serta prinsip ‘Satu China’.
Xi berkata, “Penyatuan kembali sepenuhnya tanah air adalah tren yang tak terhindarkan; itu adalah kepentingan nasional yang lebih besar dan apa yang diinginkan semua orang Cina. Tidak ada satu dan tidak ada kekuatan yang bisa menghentikannya!”
Taipei diperkirakan akan bereaksi keras atas komentar Presiden Xi Jinping tersebut.
Presiden Xi menjadi pemimpin Tiongkok pada 2012, dan menghapus batasan masa jabatan tahun lalu –menjadikannya sebagai presiden seumur hidup Tiongkok.
Monggolia Dalam
Sekitar 15.000 personel angkatan bersenjata diharapkan ikut serta dalam parade militer, yang juga akan memamerkan lebih dari 160 pesawat dan 580 alutsista.
Beberapa teknologi kunci di antara persenjataan ‘100 persen buatan domestik’ itu adalah drone — di mana Beijing mengklaim sebagai produsen pesawat nirawak terbaik dunia — hingga sistem rudal teranyar.
Mayjen Tan Min, wakil direktur eksekutif Kantor Komando Gabungan Parade Militer dan wakil kepala staf Komando Pusat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan pada konferensi pers pekan ini bahwa semua senjata akan dipajang.
Semua itu menyoroti kemampuan negara untuk berinovasi dalam penelitian dan pengembangan pertahanan.
Editor: Amran