Sumatratimes.com – Seorang ibu, yang kemudian diketahui bernama Madyani, begitu terpukul ketika mengetahui sang anak meninggal dunia.
Dikutip dari tribunnews.com, ia menangis histeris sambil menggendong anaknya. Peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu, Selasa (8/10/2019).
Momen itu divideokan dan disebarkan di media sosial. Video yang viral di media sosial itu berdurasi 39 detik. Ibu yang ada di video tersebut bernama Madyani sedangkan anaknya bernama Arfan.
Madyani mengguncang-guncang badan Arfan agar sang anak kembali menangis. Ia menidurkan sang anak di ranjang rumah sakit sambil terus menerus mencoba menghidupkan kembali bocah berusia 10 bulan itu.
Sambil menepuk-nepuk sang anak, Madyani memohon agar Arfan kembali bernapas.
“Arfan balik nak, balik,” kata Madyani yang menangis histeris. Namun, Arfan tak merespons. Badannya sudah lemas.
“Ya Allah Gusti, jangan ambil Arfan Ya Allah,” katanya. Ia memeluk erat badan Arfan yang mungil.
“Arfan bangun nak,” kata Madyani berlinangan air mata.
Perawat Puskesmas Jatibarang berusaha menenangkan Madyani. “Sudah ibu, sudah bu sabar, sabar. Ikhlaskan, ikhlaskan,” katanya.
Kejadian tersebut berawal dari Arfan yang kesetrum atau tersengat listrik di rumahnya. Arfan merupakan anak Sugianto dan Madyani, warga Blok Roma RT 06/02 Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki membenarkan kejadian tersebut. Yoris mengatakan Arfan diduga kesetrum saat memainkan kabel.
“Korban kesetrum aliran listrik di rumah milik saudara Sugianto atau rumah kontrakan milik orangtua korban atas nama Madyani,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (9/10/2019), dikutip dari Tribuncirebon.com.
Arfan diduga memegang kabel mesin pembuat roti yang sudah terkelupas hingga akhirnya korban tersengat aliran listrik bertegangan tinggi dan meninggal dunia. Ibu korban sedang tertidur dan tidak menyadari anaknya memainkan kabel yang masih tercolok.
“Orangtua korban menerima dan membuat pernyataan atas kejadian ini merupakan musibah,” kata M Yoris. ***
Redaksi: Amran