SumatraTimes.co.id – Bentrok antar suporter sering terjadi dalam kancah sepak bola Indonesia. Bentrok tak cuma terjadi di dalam stadion, tapi yang lebih berbahaya di luar stadion. Bentrok saat, jelang dan usai pertandingan sepak bola merupakan rutinitas. Ibarat makan tanpa lauk.
Data dari Litbang Save Our Soccer (SOS, menyebutkasejak 1994 sampai April 2018, terdata 76 suporter yang tewas akibat sepak bola.
“Jumlah itu adalah data suporter yang meninggal pada hari kejadian atau sehari setelahnya, sejak tahun 1994. Jumlah itu didapat dari hasil riset ke suporter,” kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, kepada Kompas.com, Rabu (26/9/2018) pagi.
Berikut daftar 68 korban korban kerusuhan sepak bola sejak 1995:
- Suhermansyah (bonek), tewas terhimpit dan jatuh saat menyaksikan tanding PSIM vs Persebaya, 28 Januari 1995.
- Tiga bonek jatuh dari kereta api dalam perjalanan menuju Jakarta, 1996.
- Sembilan suporter PSIS terlintas kereta api di Lenteng Agung, menuju Jakarta, 1999.
- Imam Iswanto (suporter Panser Biru) tewas dikeroyok di Stasiun Manggarai, Jakarta, usai laga Persija vs PSIS, 27-05-2001.
- Tri Sadono (Pasoepati) tewas terlindas truk usai nonton pertandingan Persijatim vs Persema, 24-04-2002.
- Beri Mardias (Semen Padang) tewas dikeroyok suporter Macan Kemayoran, usai pertandingan 10 besar Liga Indonesia, antara Persija vs Semen Padang, 22-05-2002.
- Subari tewas jatuh dari bus usai menyaksikan pertandingan sepak bola Indonesia vs Filipina, di Jakarta, 23-12-2002.
- Rahmat Hidayat, bonek Persebaya tewas dilindas truk, usai laga Persela vs Persebaya, 27-07-2003.
- Dimas Aditya, bonek Persebaya tewas dipukul dengan benda katas usai mrnyaksikan Persija vs Persebaya (Piala Emas Bang Yos), 14-12-2003.
- Ahmad “Mat Togel” Dani, suporter Aremania tewas dipukul dengan benda katas usai mrnyaksikan pertandingan Persekabpas vs Arema, 11-04-2005.
- Fajar Widya Nugraha, suporter Aremania tewas terhimpit penonton saat menyaksikan laga antara Arema vs Persija, 13-07-2005.
- Fathurrahman, suporter The Jakmania (Persia), tewas dikeroyok usai laga Persija vs Persipura, 25-09-2005.
- Makarius Puji Sulistyo, suporter Panser Biru PSIS. Jatuh dari kereta api di Batang, perjalanan ke Jakarta mendukung PSIS di Piala Bang Yos, 10-12-2005.
- Fathul Mulyadin, suporter The Jakmania, tewas diinjak-injak pertandingan Persija vs Persiwa, 06-02-2008.
- Mince (Persipuramania) tewas dikeroyok pada pertandingan Persija vs Persipura, 26-02-2006.
- Dian Rusdiana, 16 tahun, (NJ Mania) tewas ditusuk senjata tajam pada laga Persitara vs Pelita Jaya, 20-09-2008.
- Fauzan, 19 (Persikmania) tewas terinjak-injak ditengah pertandingan Persik vs Persib, 09-02-2010.
- Handoyo, 24 tahun, suporter Panser Biru PSIS, tewas terjatuh dari kereta api usai menonton laga Gresik United vs PSIS, 17-01-2011.
- Muhammad Tommy, 17, suporter Viola Persita, tewas dipukul mengunakan rantai besi, kayu, dan batu, saat bentrokan suporter Tangerang: Persita vs Persikota, 19-04-2011.
- Ahmad Hariri, 15, suporter Viola, Persita, tewas dipukul mengunakan rantai besi, kayu, dan batu, saat bentrokan suporter Tangerang: Persita vs Persikota, 19-04-2011.
- M Aziz, 12 tahun, suporter Pelita Jaya, tewas dibacokan Mengunakan samurai usai laga Pelita Jaya vs Arema, 25-04-2011.
- Gilang, 24 tahun, suporter LA Mania, tewas ditusuk di leher kiri, insiden di Kereta Api dengan Bonekmania, 22-05-2011.
- Reno Alvino Arena, 21, tewas terinjak-injak menonton Final Sea Games, 21-11-2011.
- Kusmanto, 29, tewas terinjak-injak menonton Final Sea Games, 21-11-2011.
- Kunto, 30, bonek. Tewas dipukul benda keras, rusuh suporter Deltamania dan Bobotoh Deltras vs Persib, 12-12-2011.
- Ovick Arangga, 19, suporter SNEX Semarang. Tewas ditusuk senjata tajam pertandingan SNEX vs Panser Biru, 14-01-2012.
- M Nurul Huda, 16, suporter Maiden Brajamusti PSIM. Empat luka tusuk bagian dada, bentrok antar suporter PSIM, 12-03-2012
- Sudarmadji, 27. Luka lemparan batu di kereta diserang suporter Persela. Dilempar saat pulang menyaksikan laga Persibo vs Persebaya, 10-04-2012.
- Miftahul Huda, 15, bonek. Luka dilempar batu di kereta diserang suporter Persela, saat akan menyaksikan pertandingan Persibo vs Persebaya, 10-04-2012.
- Abdul Farid, 15, bonek. Luka dilempar batu di kereta diserang suporter Persela., saat akan menyaksikan pertandingan Persibo vs Persebaya, 10-04-2012.
- Soimul Fadli, 15, bonek. Luka dilempar batu di kereta, diserang suporter Persela., saat akan menyaksikan pertandingan Persibo vs Persebaya, 10-04-2012.
- No name, bonek. Luka dilempar batu di kereta diserang suporter Persela., saat akan menyaksikan pertandingan Persibo vs Persebaya, 10-04-2012.
- Rangga Cipta Nugraha, 22, bobotoh. Tewas dutusukan senjata tajam, usai laga Persija vs Persib, 27-05-2012.
- Lazuardi, 29, bobotoh. Dikeroyok usai menyaksikan laga Persija Vs Persib, 27-05-2012.
- Dani Maulana, 17, bobotoh. Korban pengeroyokan usai menonton laga Persija Vs Persib, 27-05-2012.
- Purwo Adi Utomo. Korban terinjak dan kena gas air mata, saat menonton pertandingan Persebaya vs Persija,03-06-2012.
- M Ikhwanuddin, suporter Lanus PSCS. Tewas ditusuk benda tajam suporter Sleman, ketika perjalanan pulang usai menyaksikan pertandingan Persis Solo vs PSCS, 12-10-2012.
- Erik Setiawan, 17, bonek Gresik. Dikeroyok rombongan Aremania, bentrok suporter di luar lapangan, 08-03-2013.
- Tegar, 15, suporter PSPS, luka pukulan benda tajam di kepala, bentrok antara suporter PSPS vs Persepam, 11-03-2013.
- Wisnu, 16, suporter Macz Man PSM. Tewas ditikam senjata tajam, PSM vs Persepar, 07-09-2013.
- Jupita, suporter Paserbumi, tewas pendarahan di otak, bentrok antar suporter Persiba Bantul saat menjamu Persiram Raja Ampat, 12-02-2014.
- Andika, suporter Singamania. Tewas ditusuk benda tajam, Sriwijaya vs Persijap 18-02-2014.
- Joko Riyanto, suporter Pasoepati. Tewas ditembak di bagian dada, kerusuhan Persis vs Martapura, 22-10-2014.
- Khoirul Anam, 21, suporter Aremania. Texas dikeroyok. Bentrok Aremania dan Bonek di Tol Simo, 06-06-2014.
- Udin Zaenal, 32, Aremania. Tewas dikeroyok. Bentrok Aremania dan Bonek di Tol Simo, 06-06-2014.
- Ahmad Fadila, 28, Aremania. Tewas dikeroyok. Bentrok Aremania dan Bonek di Tol Simo, 06-06-2014.
- Eko Prasetyo, Aremania. Tewas dipukul batu, Piala Jenderal Sudirman, 19-12-2015.
- Slamet, Aremania. Tewas dikeroyok pada Piala Jenderal Sudirman, 19-12-2015.
- M Fahreza, 16, suporter The Jakmania. Tewas dikeroyok pada Persija vs Persela, 13-05-2016.
- Stanislaus Gandhang Deswara, 16, BCS PSS Sleman. Luka bacok di kepala dan tusuk di badan. Bentrok dengan suporter PSIM yang baru kembali dari Semarang, 22-05-2016.
- Naga Reno Cenopati, 16, suporter Singamania. Tewas dikeroyok. Bentrok Singamania Korwil Radial dan Singamania Korwil Senopati usai laga Sriwijaya vs Persegres Gresik United, 13-10-2016.
- Muhammad Rovi Arrahman alias Omen, 17, bobotoh. Tewas dikeroyok. Laga Persib vs Persegres Gresik United (Stadion Wibawa Mukti), 23-10-2016.
- Gilang, 24, suporter The Jakmania. Jatuh dari kendaraan perjalanan pulang usai Persija vs Persib di Stadion, Manahan, Solo,06-11-2016.
- Harun Al Rasyid Lestaluhu, 30, suporter The Jakmania. Tewas pengeroyokan di Tol Palimanan, Cirebon. Harun tewas diperjalanan usai Persija vs Persib di Stadion, Manahan, Solo, 06-11-2016.
- Ferdian Fikri, suporter Persita. Meninggal akibat luka tusuk di bagian dada dan pergelangan tangan, 26 Maret 2017.
- Agus Sulistyo, suporter Brajamusti PSIM. Terjatuh dari tembok tribun Stadiun Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, dalam laga PSIM vs Persebaya Surabaya, 18 Mei 2017.
- Agen Astrava, suporter The Jakmania Persija. Ia tewas dikeroyok usai menyaksikan laga melawan Bali United, 21 Mei 2017.
- Ardi Prasetyo, 18, duporter PPSM. Tewas terjatuh dari tribun penonton Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, kala tengah mendukung PPSM Magelang versus PSIM Yogyakarta, 12 Juni 2017.
- M Nur Ananda. Bukanlah suporter. Warga yang tewas dalam kasus penyerangan oleh kelompok suporter sepakbola asal Sleman yang melintas di Temanggung usai laga Persibas vs PSS di Stadion Satria, 23 Juli 2017.
- Catur Yuliantono, suporter Timnas Indonesia. Nyawa penggemar olahraga dan pendukung setia Timnas Indonesia, melayang akibat petasan suar atau flare, yang diluncurkan dari tribun selatan Stadion Patriot Candra Baga Bekasi, Jawa Barat, 2 September 2017.
- Banu Rusman, suporter Viola Persita, tewas akibat kerusuhan pada akhir pertandingan babak 16 besar Liga 2 antara Persita Tangerang melawan PSMS Medan, Rabu, 12 Oktober 2017.
- Rizal Yanwar Saputra, siporter The Jakmania Persija. Rizal tewas akibat pengeroyokan yang dilakukan oknum Viking usai laga Persija Jakarta kontra Bhayangkara FC, 12 November 2017.
- Micko Pratama. Bonek asal Sidoarjo meregang nyawa dikeroyok sekelompok orang tak dikenal, Sabtu (14/4), dalam perjalanan pulang selepas menyaksikan Persebaya vs PS TIRA di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (13/4).
- Dhimas Duha Imron, tewas terinjak-injak saat laga Arema FC vs Persib Bandung. Dhimas tewas akibat luka lebam di leher dan tangan terinjak-injak suporter lain ketika terjatuh dari pagar saat mencoba menyelamatkan diri dari stadion.
- Iqbal Setiawan tewas dianiaya gerombolan duporter jelang laga PSIM vs PSS di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Kamis (26/6).
- William Wijaya, suporter North Jakarta (NJ) Mania, tewas akibat pukulan benda tumpul dan bacokan senjata tajam, bentrok dengan warga Ciracas, Jakarta Timur. Sabtu (4/8/2018), dalam perjalanan menuju stadion Markas Komandon Brigif, Cijantung.
- Haringga Sirla, suporter Persija. Tewas dikeroyok pendukung Persib di Stadion GBLA, Bandung. Haringga tewas dianiaya Bobotoh, saat akan masuk kedalam stadion Laga Persib menjamu Persija, Minggu, 23 September 2018.
- Suhendi Ferdiansyah, suporter Persita Tangerang tewas dibacok saat hendak nonton bareng tim kesayangannya melawan Sriwijaya FC di Liga 2, Jumat (22/11/2019).
Tragisnya, sekitar 90 persen korban tewas akibat kerusuhan sepak bola terjadi di stadion-stadion di Pulau Jawa. Bisa jadi, kata Akmal, jumlah korban tewas lebih banyak disebabkan tak terhitung, misal korban kompetisi level bawah, atau tak terdeteksi langsung, seperti akibat anarkisme dan meninggal sekian hari kemudian.
“Harus ada langkah konkret yang dilakukan untuk mencegah tindakan tak bermoral,” ucap Akmal. (sumber: kompas.com/berbagai sumber)
Redaksi/editor : Amran