SumatraTimes.co.id – Mantan Anggota DPRD Rohil, Abdul Kosim SE, memprediksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rohil 2020 bakalan mengalami defisit, dan tidak sesuai dengan rencana.
Bakal defisit APBD Rohil 2020, disampaikan Abdul Kosim, Rabu, 22 April 2020, di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Rohil, di Jalan Pahlawan, Kota Bagansiapiapi.
“Penyebab utama terjadi defisit pada APBD Rohil 2020 disebabkan menurunya harga minyak mentah global,” kata Abdul Kosim, yang juga Sekretaris DPC Gerindra Rohil.
Dijelaskan Abdul Kosim, tiga bulan belakangan ini harga mintak mentah internasional turun tajam, dari 60-an dolar AmerIka tiap barel, anjlok menjadi 30 – 35 dolar per barel. Sementara asumsi harga minyak bumi Rohil, ujar Abdul Kosim, diasumsikan 61 dolar Amerika per barel.
“Sekarang ini, tiga bulan belakangan ini. Harga minyak menyah Indonesia berkisar diangka US$31 tiap barel. Sedangkan asumsi harga minyak saat pembahasan APBD Rohil adalah US$61 per barel. Dengan demikian proyeksi penerimaan Rohil dari sektor migas juga menurun,” tuturnya.
Penyebab turunnya harga minyak, sebut Abdul Kosim, akibat wabah corona virus yang juga menerpa industri pertambangan minyak bumi. Perusahaan tambang minyak bumi banyak tidak produksi dan merumahkan pekerja. Kondisi ini, tuturnya, turut mempengaruhi penerimaan Rohil, sebagai daerah penghasil minyak bumi di Indoneaia.
“Dengan perubahan harga minyak internasional, maka diprediksi penerimaan bagi hasil migas Rohil berada diangka Rp1,7 triliun, itu jika harga minyak mentah yang US$31 per barel ini hanya tiga bulan belakangan ini. Perubahannya akan terlihat di APBD Perubahan,” pungkas Abdul.Kosim. ***
Penulis/Editor: amran