SumatraTimes.co.id — BKKBN melalui program Generasi Berencana (GenRe) melaksanakan serangkaian kegiatan untuk remaja bertajuk Festival GenRe sebagai peringatan Hari Keluarga Nasional ke-27 yang jatuh pada 29 Juni.
Kegiatan tersebut meliputi workshop online Tentang Kita bagi 3.000 Pendidik Sebaya, launching rebranding BKKBN dan Kartu Anggota GenRe, covering lagu tema Berencana Itu Keren, program Keluarga Bantu Keluarga dan Kampanye 2125 keren.
Seluruh kegiatan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, namun menyasar segmen yang sama, yakni remaja. GenRe disebut menyatakan penolakan terhadap tiga hal, yaitu seks pranikah, pernikahan dini, dan narkoba.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Muhammad Yani mengatakan workshop bertujuan untuk menguatkan peran Pendidik Sebaya (PS) dalam menghidupkan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
“Serta sebagai upaya penyegaran dan peningkatan keterampilan Pendidik Sebaya dalam menyampaikan materi dengan memanfaatkan berbagai platform dan teknologi pendukung pembelajaran daring,” kta Yani.
PIK Remaja sendiri diharapkan dapat menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreativitas dan saling tukar informasi dengan teman sebaya, mengingat di usia belasan tahun biasanya remaja enggan terbuka kepada orang tua. Saat ini PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 pusat dan tersebar di 34 provinsi.
“Selain itu, tujuan workshop ini salah satunya dapat menggali ilmu dari Bapak Kepala [BKKBN] sebagai Ayah GenRe Indonesia melalui Tanya Dokter Hasto, di mana pertanyaan sudah terhimpun banyak sekali terkait dengan kesehatan reproduksi dari peserta yang sudah mendaftar,” kata Yani dalam rilis BKKBN.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo membenarkan fakta bahwa membicarakan reproduksi masih kerap dianggap tabu. Hasto yang juga merupakan dokter kebidanan dan kandungan menekankan pendidikan tentang kesehatan reproduksi sangat penting diketahui remaja.
“Kespro ini bisa diberikan di sekolah-sekolah, tidak harus dengan menunjukkan alat kelaminnya langsung tetapi juga bisa dengan melalui animasi atau bisa dengan membuat dokumenter yang singkat tetapi jelas dan tidak perlu ditampakkan alat kelamin,” ujarnya.
Acara lainnya, yakni Keluarga Bantu Keluarga merupakan gerakan dari para remaja seluruh Indonesia untuk meringankan beban mereka yang kurang mampu di masa pandemi. Gerakan itu lantas jadi viral, terlebih dengan peredaran video-video Keluarga Bantu Keluarga yang dibuat sekreatif mungkin. Sementara 2125 Keren adalah kampanye yang mempromosikan usia ideal menikah bagi remaja, yakni 21 untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki.
Kampanye 2125 Keren digulirkan secara viral lewat akun-akun media sosial BKKBN, GenRe, serta masing-masing influencer dan micro influencer mulai 25 Juni sampai 5 Juli 2020. Covering lagu tema Berencana itu Keren yang dibawakan oleh aktris Prilly Latuconsina diadakan untuk memancing sisi kreatif para remaja. Lirik lagu itu sendiri disulih ke 34 bahasa daerah, sesuai dengan jumlah provinsi di Indonesia demi menjangkau masyarakat dan remaja di daerah.
Kartu Anggota GenRe pun telah diberikan secara simbolis dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kepada Duta GenRe Indonesia 2019 Teliana Juwita. Kartu tersebut dapat digunakan dengan manfaat layaknya e-money menggunakan Kartu Brizzi yang dikeluarkan oleh BRI.
Hasto menambahkan, BKKBN berupaya mengembangkan ketahanan remaja lewat GenRe yang memiliki tiga tujuan utama. Pertama, untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga melalui pemahaman Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga remaja dapat melakukan perencanaan ke depan. Kedua, membentuk karakter bangsa di generasi muda, dan ketiga, sebagai wadah pengembangan karakter agar remaja menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan narkoba.
“Program GenRe dilakukan dengan pendekatan langsung terhadap remaja serta orang tua yang memiliki anak remaja,” ujar Hasto.***
Sumber : CNN Indonesia
Editor: amran