SumatraTimes.co.id – Ratusan aktivis mahasiswa-mahasiswi dari puluhan ribu mahasiswa demonstran, berjatuhan dan menjadi korban gas air mata dan water canon pihak kepolisian jajaran Polda Riau di depan gerbang DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (8/10/2020) sekira pukul 14.55 WIB tadi.
Selain mahasiswa kena gas air mata, para polisi juga kena gas air mata. Kenapa bisa begitu. Selain berlawanan arah angin, para demonstran melemparkan balik gas air mata ke arah polisi di dalam halaman pintu gerbang masuk DPRD Riau, polisipun bertumbangan dan menyelamatkan diri ditolong sesama personelnya mencuci muka dengan air yang ada di dalam halaman DPRD Riau.
Mahasiswa demonstran saling tolong menolong menggotong rekan-rekannya yang pingsan lemas akibat gas air mata. Para korban dilarikan diselamatkan ke gedung MUI Riau di sebelah DPRD Riau itu.
Sementara sejumlah ambulance baik dari ambulance RS Awal Bros, ambulance FPI, dan lain-lain hilir mudik membawa korban yang pingsan berjatuhan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kronologis kerusuhan demo di DPRD Riau menolak UU Cipta Kerja dalam pantauan wartawan bermula sekitar pukul 14.53 WIB Kamis (8/10/2020) beberapa demonstran yang tak terkontrol mulai melemparkan air mineral gelas ke arah polisi di pintu gerbang keluar DPRD Riau yang dekat sebelah Gedung BPK RI Perwakilan Riau Jalan Sudirman Pekanbaru itu.
Setelah itu beberapa benda keras seperti kayu dan batu beterbangan dari arah demonstran ke barikade polisi. Suasana makin panas ada polisi yang menghindari lemparan itu, akhirnya memancing mobil water canon di dalam halaman DPRD Riau memulai menembaki demonstran dengan air.
Disusul dengan tembakan gas air mata bertubi-tubi dari polisi membuat kucar kacir demonstran melarikan diri menyelamatkan diri. Bahkan ratusan demonstran berjatuhan kena gas air mata.
Hingga Kamis sore (8/10/2020) pukul 16.40 WIB tadi suara tembakan gas air mata masih terdengar membubarkan demonstran. Demonstran bergantian datang. Jalan Sudirman depan DPRD Riau ditutup total untuk semua kendaraan. ***
Sumber: Detak Indonesia.co.id
Editor: amran