SumatraTimes.co.id – Di masa new normal, daya beli konsumen akan bunga dan tanaman hias sudah mulai membaik. Saat ini daya beli konsumen sudah meningkat 20 persen hingga 30 persen.
Penjual bunga potong di Medan, Ana mengatakan penjualan bunga potong sudah mulai membaik tapi tidak terlalu drastis. Permintaan akan bunga potong ini sudah mulai meningkat lebih dari 30 persen.
“Yang beli bunga sudah mulai meningkat. Peningkatan daya beli konsumen akan bunga potong meningkat karena sekarang sudah ada wisuda dan pesta,” ujar Ana di dalam tokonya bertempat di Jalan Iskandar Muda, Medan, Rabu (21/10/2020).
Ia menjelaskan untuk harga bunga cenderung tidak stabil, terkadang harga bunga mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi karena stok bunga yang sedikit.
“Bisa nanti dua hari kedepan harga bunga melonjak naik. Enggak menentu harga bunga ini. Harga bunga naik karena barang kosong tidak begitu banyak. Saat pandemi ini kebanyakan bunga dipotong habis jadi mereka (petani) itu lebih suka menanam sayur-sayuran, buah-buahan, bahan pangan yang dijual kembali. Padahal sekarang permintaan bunga sudah mulai meningkat,” ucapnya.
Ana mengatakan pihaknya menawarkan harga bunga mulai dari Rp 5 ribu dan untuk pesanan khusus dari konsumen disesuaikan dengan model dan komposisi bunganya yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
“Ada harga bunga Rp 5 ribu tapi tergantung juga, tergantung konsumen, jadi tinggal kita arahkan modelnya dan komposisi bunga seperti apa,” ujarnya.
Ia mengaku pihaknya lebih kurang menyediakan 20 jenis bunga dan paling banyak digemari konsumen adalah bunga mawar.
“Jenis bunga enggak bisa kita sebutkan satu-satu, pasti ada banyak. Tapi biasa lebih kurang 20 jenis. Yang banyak direquest bunga mawar karena peminatnya pemuda pemudi, mawar jadi primadona. Bunga mawar dikenal sebagai simbol cinta jadi banyak yang cari,” kata Ana.
Ia berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan daya beli konsumen kian meningkat. “Untuk saat ini bunga kita ambil dari Berastagi, kita belum berani untuk pasok bunga dari Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu Pemilik Yusraflorist Medan, Yusman mengatakan daya beli konsumen akan bunganya mulai meningkat lebih kurang 20 hingga 30 persen saat pandemi Covid-19 ini.
“Alhamdulillah ada, daya beli konsumen sudah meningkat 20 persen ke 30 persenlah,” ujar Yusman.
Ia juga berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu. “Cepatlah berlalu Covid-19 ini, jadi bisa kantor, hotel serta bandara pakai bunga anggrek lagi,” ujarnya.
Sementara itu konsumen bunga, Maro mengatakan ia membeli bunga untuk dijadikan sebagai hadiah wisuda bagi sepupunya. Diakuinya sesekali ia juga membeli bunga untuk dijadikan pajangan di rumah.
“Tadi saya beli bunga mawar, hadiah untuk sepupu. Kadang kadang saya juga beli bunga untuk pajangan di rumah jadi rumah tampak lebih indah,” ujar Maro.***
Sumber: Tribun Medan