Jakarta – Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Agung berhasil mengamankan buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Nabire.
Identitas Terpidana yang diamankan di jalan Sermani, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan sekira pukul 21.30 WITA, Selasa kemarin (11/7/2023) yaitu:
Nama lengkap : FREDERIK ERI LINGGI, S.H.
Tempat lahir : Enrekang, Sulawesi Selatan
Umur/tanggal lahir : : 56 tahun / 20 November 1966
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Raya Asri Blok AB 21-23 RT-001 RW 09, Kelurahan Entrop, Kecamatan Jayapura Selatan, Kota Jayapura
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Swasta (Direktur PT. Sasana Agung Eglesia)
Keterangan Kapuspenkum Kejagung Dr. Ketut Sumedana SH., MH., saat siaran pers, Frederik Eri Linggi S.,H. merupakan TERPIDANA dalam perkara tindak pidana korupsi pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kampung Keniapa Distrik Yatamo dan Dusun Watamakebo Kampung Ugidimi, Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) tahun anggaran 2011 dan 2012 serta APBD Kabupaten Paniai melalui Dinas Pertambangan Kabupaten Paniai, dengan kerugian negara sebesar Rp7.000.000.000.
Terpidana Frederik Eri Linggi S.,H. diamankan karena ketika dipanggil untuk dieksekusi menjalani putusan, yang bersangkutan tidak datang memenuhi panggilan secara patut dan Terpidana pun dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Saat diamankan, Terpidana Frederik Eri Linggi S.,H. bersikap kooperatif sehingga proses pengamanannya berjalan lancar. Selanjutnya, Terpidana dibawa menuju Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan untuk dititipkan sementara dan menunggu kedatangan Tim Jaksa Eksekutor dari Kejaksaan Negeri Nabire, terang Kapuspenkum Ketut Sumedana kepada awak media Rabu ( 12/7/2023).
Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum. Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, agar segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Sebab tidak ada tempat bersembunyi yang aman. (Hendri)