Pekanbaru – Suatu ketika, Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam datang untuk shalat.
Lalu, beliau melihat sekumpulan sahabat Radhiyallahu ‘anhum sedang tertawa-tawa sampai gigi mereka terlihat jelas.
Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian banyak mengingat maut, maka keadaan kalian tidak akan seperti yang kulihat saat ini.
Oleh karena itu, perbanyaklah mengingat maut. Tidak sehari pun yang terlewati, kecuali kubur akan berkata, ‘Aku tempat bersendirian, aku tempat yang sunyi, aku tempat yang penuh dengan debu, dan aku tempat yang penuh dengan ulat-ulat.”
Demikianlah Tausiyah Ba’da Dzuhur yang di sampaikan oleh Ustadz Chairul Ichwan sekira pukul 12.30 Wib di Masjid Al- Mizan Kejaksaaan Tinggi Riau, Rabu ( 30/8/2023).
Lebih lanjut, Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Apabila seorang mukmin diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan berkata, ‘Sungguh berkah kedatanganmu.
Kamu baik sekali, kamu telah datang. Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling kusukai. Sekarang engkau telah diserahkan kepadaku, maka engkau akan melihat perlakuan baikku padamu.’
Lalu, kubur akan meluas sejauh pandangan mayit, dan akan dibukakan baginya salah satu pintu surga, sehingga berhembus angin dan keharuman surga kepadanya.
Jika seseorang yang jahat dimasukkan ke kubur, maka kubur akan berkata, ‘Sungguh tidak berkah kedatanganmu. Engkau jahat sekali, engkau telah datang.
Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling kubenci. Kini engkau telah diserahkan kepadaku. Lihatlah bagaimana aku memperlakukan dirimu.”
Kemudian kubur akan menghimpitnya, sehingga tulang rusuknya saling tikam- menikam. Selanjutnya datanglah tujuh puluh ekor ular yang akan menyiksanya. Jika satu saja dari ular itu menyemburkan bisanya ke bumi, tidak akan ada sehelai rumput pun yang dapat tumbuh di atasnya.
Ular-ular itu terus mematuknya sampai Hari Kiamat.” Kemudian Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kubur adalah taman dari taman-taman surga, atau jurang dari jurang-jurang nerak.” (dari Kitab Misykat).
Diakhir Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Takwa kepada Allah Subhaanahu wata’ala adalah suatu perkara yang sangat penting, sehingga Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu memikirkan dan merenungkannya.
Mengingat maut sangat bermanfaat untuk meningkatkan ketakwaan. Oleh karena itu, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan resep ini kepada kita, pesan Ustadz Chairul Ichwan ( Hendri)