Kenapa Warga Kesal Dengan TNI?
ROKAN HULU – Ratusan masyarakat dua desa di Kecamatan Bonai Darussalam Kebupaten Rokan Hulu melakukan demo di lahan mereka yang diduga dikuasai oleh PT. Rokan Adiraya Platations (RAP) diwilayah dua desa Sontang dan Desa Pauh Senin, (21/1/2019), lahan tersebut seluas 12 ribu hektar.
Aksi damai yang dilakukan masyarakat ini, dipicu adanya spanduk dibeberapa areal yang bertuliskan, meminta masyarakat manjauhi lahan dan untuk tidak melakukan aktifitas di lahan. Sementara lahan itu sudah menjadi kebun kelapa sawit milik masyarakat dan juga sudah mereka menangkan di gugatan perdata di Pengadilan Negeri Pasirpengaraian, pada hari Senin, tanggal 7 Januari 2019 sesuai petikan putusan nomor 07/Pdt.G/2018/PN Psp.
Selain itu mereka juga masyarakat yang miliki lahan itu, serta yang bekerja mengaku ketakutan, karena adanya sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia yang berada di wilayah kebun sawit mereka itu dan juga sering mereka dengar suara letusan senjata. Bahkan ada warga pekerja mengaku barang-barang mereka dikeluarkan dari rumahnya.
Terpantau pada demo itu, masyarakat orasikan tiga Poin, 1. meminta PT. RAP hengkang atau wilayah perkebunan masyarakat, karena sudah kalah pada pengadilan perdata. 2. meminta kepada Bapak Presiden, Panglima TNI, Gubernur, Bupati dan Intansi lainnya untuk menarik anggota Tentara Nasional yang ada di wilayah perkebunan masyarakat, karena masyarakat resah dan ketakutan. 3. Berhubung alasan anggota TNI dalam rangka pelatihan. Kami memakluminya, namun waktu pelatihan anggota TNI sudah sudah habis, sesuai surat pemberitahuan yang ditunjukkan kepada Camat Bonai Darussalam.
Ada juga berbagai tulisan di spanduk masyarakat tulis, kami masyarakat Desa Sontang dan Pauh menolak kehadiran PT. RAP di Negeri kami. Jangan jadikan TNI sebagai alat untuk kepentingan bisnis dan kelompok.
Aksi damai ratusan masyarakat dua desa ini, dibawah kordinator Ilham terlaksana kondusif dibawah pengamanan pihak Polisi Sektor Banai Darusalam dipimpin Kapolsek Iptu Riza Effyandi SH dan anggota Koramil Kunto Darussalam dipimpin Danramil Kapten Inf. Sulaiman, tampak Kasat Intelkam Polres Rohul AKP Edi Sutomo SH, MH, Camat H. Basri, Kades Sontang Zulfahrianto SE.
Dalam wawancaranya, Kepala Desa Sontang mengaku ditolaknya, kehadiran PT RAP itu, karena selama ini dinilai membohongi masyarakat dan PT. RAP ini juga tidak miliki izin sah di pemerintah desanya.
Lanjut Kades Sontang atas kehadiran beberapa Anggota TNI yang sedang ada di wilayah lahan masyarakat itu, meski katanya, “untuk pelatihan, namun besar harapannya dapat melindungi masyarakat, tidak masyarakat takut untuk kerja mencari makan di lahan milik mereka sendiri” harap Zulfahrianto.
Sesuai pantauan awak media yang meliput unjuk rasa masyarakat itu, berakhir dengan kondusif, massa membubarkan diri setelah adanya kesepakatan akan diadakannya pertemuan dari pihak perusahaan dengan masyarakat yang nantinya dilaksanakan pada tanggal 30 januari 2019 bertempat Kantor Camat Bonai Darussalam.
Semantara itu, Camat Bonai Darussalam
H.Basri selain dirinya bersedia untuk mefalitasi pertemuan yang akan dilaksanakan kedepan. Kita berharap
pertemuan tersebut bisa terlaksana, sehingga tidak menjadi masalah berkepanjangan antara masyarakat dengan pihak perusahaan,” tuturnya.
Ditanya, siapa sebenarnya pemilik PT. RAP tersebut ?, jawab Camat kalau tidak salah namanya Pak Karim, namun tentang PT RAP itu, dirinya juga tidak mengetahui secara jelas
“Nanti saja, pada saat diadakannya pertemuan mediasi saja, disitu kita akan tau,”tutupnya. (R2/Detik.com).