PEKANBARU – Dua kelompok yang tengah makan dan diduga menenggak minuman beralkohol terlibat keributan di Pujasera Riau Foodcourt, Jalan Riau, Pekanbaru, Minggu tengah malam, 16 Juni 2019.
Enam pria dilarikan ke rumah sakit dalam keributan berdarah itu, di mana dua di antaranya masih dirawat intensif.
Usai keributan berdarah ini, empat pria ditangkap personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Beberapa di antaranya pernah terlibat tindak pidana dan pernah dipenjara.
Hanya saja menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Polisi (AKP) Awaluddin Syam, ke empatnya mengaku baru pertama kali terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam.
“Informasi keempatnya terlibat pidana atau sebagai residivis akan didalami lagi,” kata Awaluddin di Mapolresta Pekanbaru, Selasa, 18 Juni 2019, sebagai mana dikabarkan Liputan6.com.
Awaluddin menjelaskan, empat pria ditangkap masing-masing berinisial B, Aa, Ar, dan U. Mereka di bekuk beberapa jam usai kejadian. Setelah polisi mendapat informasi keributan di lokasi Minggu dini hari, 16 Juni 2019.
“Tempat kejadian perkara sudah dipasang garis polisi, nanti akan dilakukan rekonstruksi di sana untuk mengetahui pemicu keributan ini,” sebut Awaluddin.
Menurut Awaluddin, keributan berdarah ini diawali saling lirik antara dua kelompok yang duduk berdekatan, lalu terjadi adu mulut hingga perkelahian.
Dalam kejadian, piring dan gelas serta kursi beterbangan setelah ke dua kelompok ini saling lempar. Tak lama kemudian, satu kelompok mengejar lawannya mengejar senjata tajam dan benda tumpul.
Awaluddin membantah ada dendam di antara dua kelompok ini, termasuk adanya satu kelompok yang sudah mempersiapkan parang dan benda pemukul lainnya. Awaluddin menyebut senjata tajam berupa parang diperoleh di lokasi kejadian.
“Jadi tidak dipersiapkan dalam mobil parangnya, diperoleh di tempat kejadian,” tegas Awaluddin.
Parang dan benda lainnya yang digunakan pelaku untuk memukul dan menusuk sudah disita penyidik sebagai barang bukti.
“Ini tindakan spontanitas. Diduga meminum minuman beralkohol,” sebut Awaluddin.
Editor: ST2