JATINANGOR – Sebanyak 744 orang calon Pamong Praja Muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXVI dilantik Wakil Presiden RI Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla dalam Upacara Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXVI Tahun 2019.
Dikutip dari situs resmi Kemendagri, pelantikan dilangsungkan di Lapangan Parade Abdi Praja, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (06/08/2019).
Wapres RI hadir beserta istri, Hj Mufidah Jusuf Kalla. Turut hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo, dan istri Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Gubernur Jawa Barat, Forkopimda Provinsi Jawa Barat, Bupati Sumedang, Forkopimda Sumedang, serta beberapa pimpinan RI, dan pejabat lainnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengatakan Pamong Praja Muda yang dilantik adalah putra/putri terbaik bangsa wakil dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia yang akan di tempatkan di lintas provinsi sebagai implementasi Nawa Cita.
“Pamong Praja Muda ini akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem cross provinsi, khususnya di daerah perbatasan, pedalaman, dan pulau terluar, dengan masa kerja minimal dua tahun,” kata Tjahjo.
Mereka juga, jelas Tjahjo, ditugaskan khusus melaksanakan Nawa Cita, menghadirkan pemerintahan dekat dengan masyarakat, dan melayani masyarakat dengan hati yang tulus. “Serta dengan penuh dedikasi, atas dasar tanggung jawab yang tinggi dalam koridor poros pemerintahan dalam negeri,” kata Tjahjo.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Presiden RI H Jusuf Kalla, sedangkan Komandan Upacara Bupati Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Ilham Syah Azikin MSi.
Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN ditandai dengan pengalungan penghargaan Kartika Pradnya Utama kepada lulusan terbaik program S1, yakni Sarto Sirenden (praja asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tengah), dan Kartika Astha Bratha, kepada lulusan terbaik Program D-IV yakni Alexander Lendie Nicholas (praja asal pendaftaran Provinsi Jawa Barat).
Selain pengalungan penghargaan, Wapres RI menyematkan pin purna, memasangkan pangkat dan menyerahkan keputusan Menteri Dalam Negeri RI.
Wakil Presiden H Jusuf Kalla, mengatakan tugas utama Pamong Praja merupakan tugas yang mulia dan sangat menentukan kualitas bangsa ke depan. Pasalnya, Pamong Praja merupakan perekat dan pemersatu bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tugas Pamong Praja adalah tugas yang mulia, dan sangat menentukan kualitas bangsa ke depan. Anda adalah pewaris pemerintah masa depan, dan harus menjalankan amanah sebaik-baiknya. Anda adalah alat pemersatu, dan perekat bangsa, pemimpin yang demokratis, mendengarkan suara rakyat, dan melayani masyarakat secara keseluruhan dalam membangun bangsa,” kata Wapres Jusuf Kalla.
Dengan ditempatkannya para Purna Praja secara lintas provinsi, diharapkan menjadikan para Pamong Praja mementingkan kepentingan nasional, dan menghilangkan ego sektoral untuk mementingkan daerah asal masing-masing.
“Anda memiliki tugas yang beragam di wilayah yang tentu belum dikenal sebab buka daerah asal. Jangan mementingkan Pemda masing-masing, sebab itulah Anda tidak ditempatkan di daerah setempat, tetapi di tempatkan di lintas provinsi, agar murni mementingkan kepentingan nasional bukanlah daerah masing-masing. Penempatan Anda semua akan membuat PNS tidak bersifat kedaerahan tapi bersifat nasional. Kita tidak ingin PNS terkotak-kotak antara PNS Pusat atau Daerah, karena tugasnya sama-sama melayani masyarakat,” ungkapnya.
Dengan fokus Pemerintah untuk membangun daerah hingga ke perbatasan, membuat pembangunan tak lagi terbatas dan terpusat di perkotaan saja. Sehingga masyarakat semakin terbuka dan membutuhkan pelayanan yang cepat, efektif serta memangkas segala bentuk birokrasi.
“PNS harus memperbaiki birokrasi, sebab pembangunan juga telah masuk ke desa-desa. Negara melalu Pamong Praja harus hadir untuk mensejahterakan masyarakat. PNS harus memperbaiki birokrasi, tidak lambat dalam bekerja, tidak berbelit-belit, karena melayani masyarakat adalah tugas utama,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengucapkan selamat dan meminta para Pamong Praja yang dilantik untuk terus meneruskan cita-cita bangsa.
“Selamat kepada Anda yang dilantik dan keluarga yang menyaksikan pelantikan. Teruskan cita-cita bangsa mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” pungkasnya.
Hj Mufidah Yusuf Kalla mengawali apel victory dengan pelepasan balon. Sesaat sebelum meninggalkan kampus IPDN, Wapres RI, didampingi Mendagri beserta istri, dan Gubernur Jawa Barat menyempatkan diri berfoto dengan 20 Pamong Praja Muda lulusan terbaik, pejabat utama IPDN, para Guru Besar IPDN dan para koordinator kontingen 34 provinsi.
Berikut 20 Pamong Praja Muda lulusan terbaik program S1 yang mendapatkan peringkat 10 besar, yakni:
- Sarto Sirenden (Sulawesi Tengah)
- Fitri Ayu F (Sumatera Selatan)
- Gilang Nursam D (NTB)
- Rahmatiah Al Laili (Jambi)
- Nadya Azzira F (Bengkulu)
- Danti Ayu F (Sumatera Barat)
- Yuni Kartika (Bengkulu)
- I Putu Harum Semadi (Bali)
- Anne Putri L (Jawa Barat)
- Firmansyah Yusuf (Gorontalo)
Program Diploma IV yang mendapatkan penghargaan secara berurutan adalah sebagai berikut:
- Alexandre Lendie N (Jawa Barat)
- Farida Fikriyatul A (NTB)
- Any Ristiani (Jawa Barat)
- Ikhsani Novella (Sumatera Barat)
- Agung Nugraha (Jawa Barat)
- Widya Kesuma (Bengkulu)
- Tri Ivatul F (Jawa Timur)
- Muhammad Arrizky E (Kepulauan Riau)
- Annisatul Fauziah (Jawa Timur)
- Ungky Nurjanah (Jawa Tengah).
Sebelum dilantik, dalam proses pendidikanya, Pamong Praja Muda tersebut telah belajar dan berlatih bersama dengan Taruna TNI dan Taruna Kepolisian melalui Program Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna TNI dan Kepolisian, melalui kegiatan Kunjungan Taruna, kegiatan LATSITARDA dan kegiatan Latihan Dasar Mental Kedisiplinan Praja di Akademi Kepolisian, serta pemahaman mengenai bahaya narkotika, penanggulangan terorisme, dan pencegahan korupsi.
Tak hanya itu, Pamong Praja Muda ini sebelumnya juga telah dibekali dengan materi Revolusi Mental sebagai Kader Pelopor Revolusi Mental (KPRM) penjabaran dari Program Nawa Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden, serta Aplikasi Nyata setelah Presiden menetapkan IPDN sebagai Kampus Pelopor Penggerak Revolusi Mental pada 15 Juni 2015.
Dengan materi revolusi mental, para Pamong Praja Muda ini telah siap mendarma bhaktikan pengabdiannya untuk bangsa dan negara dimanapun mereka ditugaskan.
Selanjutnya, purna praja yang telah dilantik ini akan dikembalikan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk melaksanakan tugas magang selama 1 tahun, setelah itu akan disebar ke seluruh pelosok Indonesia, untuk mengabdikan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara. (Puspen Kemendagri)
Editor : Amran