Sumatratimes.com – Investasi senilai kurang lebih Rp20 triliun siap masuk ke Pulau Batam, Kepulauan Riau (Kepri) untuk pengembangan kawasan Bandar Udara Internasional Hang Nadim.
Wali Kota Batam ex-Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam H Muhammad Rudi SE, menyampakan bahwa investor ini membawa investasi sekitar Rp20 triliun, dan bergerak di industri penerbangan.
Rencana tersebut bahkan sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Investor ini diyakini akan membuka lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja kurang 10 ribu orang.
Perusahaan itu diantaranya akan membangun Maintenance Repair, Overhaul (MRO) dan pabrikasi pesawat. Rudi mengonfirmasi nilai investasi tersebut setelah pihaknya bertemu dengan calon investor.
“Ini masuk kategori sangat besar. Rp20 triliun modalnya. Mereka akan membangun MRO dan pembuatan pesawat di Batam,” ungkap Rudi.
Rudi mengajak warga Kecamatan Nongsa, menyiapkan diri. Sehingga dapat direkrut sebagai tenaga kerja untuk mendukung pengoperasian perusahaan investor itu.
Warga didorong untuk ikut pelatihan jika balai latihan kerja (BLK) sudah selesai dibangun, di Nongsa.
“Di Nongsa, akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK). Sehingga saya harap warga Nongsa, semua masuk ke balai latihan. Agar semua bisa maju. Tapi tidak begitu saja masuk. Kita butuh pendidikan dasar. Sehingga bisa mengikuti pelatihan sesuai dengan kebutuhan,” kata Rudi.
Sebelumnya, Lion Air dan Garuda Indonesia membangun MRO di Bandara Hang Nadim. Kemudian, Ilham Habibie juga berencana membangun industri penerbangan di bandara tersebut.
Kemudian ada calon investor asal Amerika Serikat meminta disiapkan lahan sekitar 30 hektare di Hang Nadim. Rudi tidak menyebutkan secara pasti calon investor yang memiliki modal besar tersebut.
Sebelumnya, BP Batam saat dipimpin oleh Edy Putra Irawadi, mengungkapkan calon investor AS berencana menyewa lahan seluas 30 hektare, mereka akan membangun pabrik rekondisi pesawat.
“Saya sudah ditelepon pak Richard [calon investor] untuk menyediakan lahan 20 hektare. Mereka akan buat industri komponen pasar ekspor untuk pesawat,” jelas Edy ketika itu.
Airbus melalui President Asia Pacific Airbus Jean Marck Nasr, juga melakukan penjajakan rencana investasi perawatan pesawat di Batam. Rencananya, manajemen Airbus akan kembali datang ke Indonesia untuk membawa proposal kerja sama lebih detail.
Sementara perusahaan yang membuat industri komponen pesawat dan mensuplainya ke pesawat airbus Unico,Inc juga sudah berkunjung ke Kabil, Batam. Edy menyebutkan, Unico tengah mencari lokasi yang komprehensif di Batam. Batam terpilih karena akan memfokuskan pada pengembangan gudang logistik yang akan memudahkan distribusi. (sumber: Bisnis.com)
Redaksi: Amran