SumatraTimes.co.id – Amerika Serikat paling banyak memiliki kapal Induk. Dalam dunia kemiliteran modern kapal induk memainkan peran teramat penting.
Perang Pasifik menjadi saksi betapa kemampuan sebuah negara memproduksi kapal-kapal induk menjadi kunci kemenangan.
Sesuai namanya, kapal induk memiliki fungsi sebagai command center dan ‘semacam ibu’ dari sebuah aramada perang.
Fungsi kapal induk terutama menjadi pengangkut pesawat-pesawat tempur yang digunakan dalam pertempuran.
Terkait fungsinya itu, kapal induk biasanya memiliki ukuran yang besar dengan awak yang banyak. Namun apakah semuanya seperti itu?
Ternyata, AL Thailand memiliki sebuah kapal induk yang didaulat sebagai kapal induk terkecil di dunia yaitu HTMS Chakri Naruebet. Thailand merupakan salah satu negara anggota Asean, yang memiliki kapal induk.
Kapal dengan nomor lambung 911 itu dibuat galangan kapal Bazan di Spanyol berdasarkan model kapal serupa milik AL Spanyol Principe de Asturias.
Pemerintah Thailand memesan kapal ini pada 1992, diluncurkan pada 1996, dan mulai bertugas bersama AL Thailand pada 1997.
HTMS Chakri Naruebet dirancang untuk mengoperasikan helikopter dan pesawet jet dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal/landasan pendek (V/STOL) semacam Sea Harrier atau V-22 Osprey.
Kapal ini dirancang diproyeksikan mampu membawa enam jet AV-8S Matador Harrier dan enam helikopter Sikorsky SH-60 Seahawk.
Secara teori kapal ini bisa mengangkut maksimal 14 helikopter campuran Sikorsky Sea King, Sikorsky S-76, dan CH-6 Chinook.
Namun, pada 1999 dilaporkan hanya satu jet Matador Harrier yang dioperasikan dari kapal ini karena masalah suku cadang, pelatihan, dan keterbatasan dana.
Pada 2006, semua skuadron jet Harrier tidak beroperasi lagi dari geladak kapal ini dan Chakri Naruebet hanya berfungsi sebagai kapal patroli semata.
Dan, sejak 1997 akibat keterbatasan anggaran sebagai dampak krisis keuangan, kapal ini lebih banyak bersandar di pangkalan AL Sattahip. (sumber: serambinews.com)
Redaksi/Editor: Amran