SumatraTimes.co.id – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Syafril Nursal mengatakan hari ini tim dari Mabes Polri bertolak ke Poso.
Tim dari Mabes Polri, sambung Syafril, hendak menemui dan meminta keterangan keluarga korban salah tembak oleh aparat. Keterangan keluarga korban untuk mengetahui kronologis kejadian salah tembak tersebut.
“Hari ini Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Nurwindiyanto mendampingi Danpas Por Korps Brimob Brigjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca, bersama Karo Provost Div Propam Mabes Polri Brigjen Pol Ramdani Hidayat, beserta Tim dari Polda Sulteng menuju ke Poso untuk melakukan pemeriksaan serta menemui korban dugaan salah tembak,” jelas Syafril kepada detikcom pada Selasa (9/6/2020) siang.
Syafril menuturkan salah satu tujuan tim dari Mabes Polri bertemu keluarga korban, untuk mendengarkan secara langsung tuntutan pihak keluarga. Syafril memastikan dugaan salah tembak oleh pihaknya terhadap warga sudah ditangani sesuai prosedur.
“Nanti kita akan evaluasi, semua sudah kita tangani dan sudah banyak yang diperiksa pokonya semua yang terkait sudah kita periksa sesuai dengan prosedur,” ucap Syafril.
Sebelumnya, polisi membenarkan dua warga poso yang tewas di hutan merupakan korban penembakan. Pada Rabu (3/6) pekan lalu, Polri mengatakan aparat Polda Sulteng dan Polres Poso telah melakukan olah TKP.
Ahmad mengatakan belum ada gangguan keamanan setelah kejadian itu. Dua warga yang berprofesi sebagai petani kebun di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Keduanya tewas ditembak saat berada di Pondok Pegunungan Poso. Keduanya diduga jadi korban salah tembak.
“Kami baru saja menerima kabar dari pihak keluarga, satu di antara petani kebun yang tewas adalah masih anak di bawah umur. Dan keduanya murni tidak terlibat dalam kelompok MIT atau terindikasi melakukan tindakan pidana teroris,” kata perwakilan Tim Pengacara Muslim (TPM) Sulteng, Andi Akbar, pada Rabu (3/6) sekitar pukul 12.00 Wita.***
Sumber: detik.com
Editor: amran