SumatraTimes.co.id – Memasuki hari keempat penyelidikan kasus kematian editor video Metro TV Yodi Prabowo, Polda Metro Jaya menurunkan Tim Buser untuk melakukan penyelidikan.
Tim Buser diturunkan untuk membantu Polres Metro Jakarta Selatan menyelesaikan kasus kematian Yodi Prabowo.
“Dari pihak Polda Metro Jaya kita turunkan Tim Buser untuk membantu penyelidikan,” ujar Yusri Yunus.
Tim Polda Metro Jaya nantinya akan melakukan tugas yang berbeda. Dengan bantuan ini diharapkan kasus tersebut dapat segera terungkap.
Kerja keras kepolisian mengungkap misteri kemarian editor Metro TV Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR.
Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus mengatakan, sudah ada 23 orang saksi diperiksa kepolisian termasuk pemilik warung, yakni Bang Amir, yang berada di sekitar lokasi ditemukannya Yodi Prabowo.
Menurut Yusri, selain memeriksa pemilik warung, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap kekasih korban.
“Sudah ada 23 saksi yang doperiksa, termasuk orang-orang terdekat korban, seperti teman kantor, pemilik warung (yang ada di lokasi ditemukannya mayat) dan juga pacar yang bersangkutan,” ujar Yusri Yunus.
Yusri Yunus mengatakan, berdasarkan pengakuan pemilik warung, dia kenal dengan korban, korban juga diakuinya sering datang ke warung itu.
“Dari keterangan saksi-saksi yang ada, termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ (warung). Pemilik warung kenal dengan korban. Karena itu ini masih didalami semuanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yusri Yunus mengatakan, kemungkinan besar saksi-saksi yang akan dilakukan pemeriksaan bertambah seiiring perkembangan penyelidikan dan penyidikan kasus.
“Ada beberapa keterangan yang memang masih harus kita kembangkan dan kemungkinan akan bertambah lagi saksi-saksi nanti,” pungkasnya.
Selain itu, penyidik kepolisian juga masih mencari kamera pengawas lainnya selain CCTV di sekitar TKP yang kemungkinan bisa memberi petunjuk dalam kasus tersebut.
Yusri Yunus mengatakan, saat ini rekaman CCTV tersebut sedang diselidiki oleh tim khusus Polda Metro Jaya.
“CCTV sudah kita ambil, kita masih mencari CCTV yang lain lagi. Baru kemarin kita ambil ini sedang kita dalami,” katanya.
Dia pun berharap para penyidik bisa menemukan titik terang agar bisa segera mengungkap kasus ini.
2 Kamera CCTV
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisarsi Besar Polisi Yusri Yunus.
Bisnis.com, JAKARTA – Polda Metro Jaya menyebut hasil rekaman kamera pengawas (CCTV) buram menjadi salah satu faktor penghambat penyidikan kasus pembunuhan terhadap editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut penyidik sudah memeriksa hasil rekaman dua kamera CCTV yang terpasang di tepi jalan tol tidak jauh dari lokasi penemuan jasad korban.
“CCTV kita dapat tapi dua-duanya memang agak buram,” kata Yusri di Mako Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).
Meski hasil rekaman CCTV tersebut tidak optimal, Yusri mengatakan pihak kepolisian memiliki peralatan khusus untuk membaca rekaman CCTV tersebut.l
“CCTV sekitar TKP (tempat kejadian perkara) tidak kelihatan apa-apa, itu kita kirim ke labfor Inafis. Itu harus kita buka kan, ada alatnya khusus misal pelat nomor gelap nggak keliatan itu ada alatnya yang buat jadi terang sampai maksimal,” kata Yusri.
Pihak kepolisian kini tengah mencari CCTV lainnya yang terpasang di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi.
“Dua CCTV sudah kita dapat, masih kita cari lagi CCTV di dekat situ,” ujarnya.
Yusri mengatakan rekaman CCTV itu sangat krusial dalam proses penyelidikan. Karena rekaman itu akan menunjukkan detik-detik terakhir korban sebelum akhirnya ditemukan tewas.
“Untuk apa CCTV di TKP itu? Betul tidak? dia sendiri atau ada dua orang, tiga orang, empat orang atau lima orang ? Kan kita belum tahu nih,” pungkas Yusri.
Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORRR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7/2020) setelah dinyatakan hilang oleh keluarga pada Selasa (7/7/2020).
Pihak kepolisian juga mengungkapkan hasil autopsi terhadap korban menyebut luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.
Tidak jauh dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas juga menemukan sebilah pisau dapur.
Dugaan sementara petugas, pisau dapur tersebut adalah senjata yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Yodi.***
Sumber: pikiran rakyat bogor.co/bisnis.com
Editor: amran