PEKANBARU – Aktivis Anti Korupsi yang laporannya diketahui “Sering” berhasil memasukkan para terduga Koruptor ke Jeruji Besi dalam beberapa pekan ini Viral mendunia.
Sehingga sejumlah awak media turut memintai komentar aktivis Larshen Yunus terkait dugaan Skandal Penggunaan Ijazah Palsu Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal Sintong S.IP
Bertempat di kantor Sekretariat dan Tata Usaha PP GAMARI, Senin (17/1/2022) Aktivis Larshen Yunus katakan, bahwa pihaknya saat ini enggan mengomentari apapun, kendati banyak awak media yang memintanya untuk berkomentar.
Menurut Aktivis Lulusan Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, bahwa pihaknya saat ini lagi konsentrasi terhadap setiap Laporan Tindak Pidana Korupsi di Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Polda Riau, Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejaksaan Negeri Pekanbaru.
Adapun kasus yang sedang dalam Proses Penyelidikan maupun Penyidikan adalah yakni Proyek Belanja Publikasi Media di Pemprov Riau tahun anggaran 2020 yang menelan APBD Provinsi Riau sebesar lebih dari Rp.22 Milyar.
Laporan terkait penolakan tentang produk Peraturan Gubernur Riau (Pergubri) nomor 19 tahun 2021 tentang Pers, yang menurut Aktivis Larshen Yunus berpotensi memperlebar jurang ketidakadilan diantara para pekerja pers.
Pergubri itu dinilai sarat akan kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Bagi Aktivis Larshen Yunus, dirinya mencium aroma busuk terjadinya praktek haram Monopoli antar sesama perusahaan pers dan pada akhirnya sumber rezeki media-media yang ‘katanya’ kecil jadi terputus.
“Dari awal saya tegaskan, bahwa niat kami hanya satu, yakni Konsisten Menghadirkan Keadilan, Ikhtiar Memperbaiki Negeri” ungkapnya tegas.
Ketua PP GAMARI itu juga berulang kali katakan, bahwa terkait pihaknya yang selalu diminta berkomentar tentang dugaan skandal Ijazah Palsu Bupati Rohil hanya menjawab, bahwa PP GAMARI maupun Kantor Hukum Satya Wicaksana No Coment.
“Terkait dengan hal itu, kami No Coment dulu!” tegas Aktivis Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua GAMARI yang juga Lulusan dari Sospol Universitas Riau itu hanya berkata, bahwa pihaknya sedang di Incar oleh berbagai kelompok tertentu.
“Kami sinyalir, bahwa terdapat ‘Kelompok Latah’ yang terusik dengan laporan yang kami layangkan. Dugaan kami banyak pihak memaksa untuk mencabut Laporan itu, tapi lagi-lagi kami jawab dengan tegas, bahwa kader GAMARI tak gentar! namun apa yang terjadi, justru mereka giring kami dengan berbagai macam Fitnah yang sangat Keji.” akhirnya, seraya tersenyum. (rls/Ly)