Rimba Melintang – Dampingi Asisten ll Provinsi Riau Job Kurniawan, Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Sulaiman hadiri panen raya padi di Kepenghuluan Mukti Jaya Kecamatan Rimba Melintang, Rabu (21/9/2022).
Panen raya padi tersebut Kadis Pertanian Provinsi Riau Hendra Irawan, Pasi Intel Kodim 0321 Rohil Kapten Arh Iswandi, Plt Camat Rimba Melintang H.Sukirman, S.Ag, Penghulu Mukti jaya Yohono serta masyarakat petani dan kelompok tani yg ada di wilayah Kepenghuluan Mukti jaya.
Wakil Bupati Rohil dalam sambutannya menyampaikan agar Camat secara terus menerus memperhatikan produksi padi di Kecamatan Rimba Melintang dan meminta para petugas PPL senantiasa memberikan edukasi agar pertanian tetap eksis.
Panen raya ini sebut Wabup, adalah salah satu contoh pertanian yang tidak menggunakan pupuk kimia yang harus di promosikan kedepannya agar pertanian di Kabupaten Rohil tidak menggunakan pupuk kimia.
Kecamatan Rimba Melintang sendiri sebutnya, memiliki lahan pertanian seluas 949 hektare dan melaksanakan panen sebanyak dua kali dalam setahun.
“Pemkab Rohil sendiri senantiasa berupaya agar indeks pertanian dipertahankan bahkan harus ditingkatkan, ” paparnya.
Berbagai sektor pertanian di Kabupaten Rohil kata Wabup, terus meningkat dan di kembangkan seperti kedelai dan jagung hibrida.
Namun sebut Wabup, selama ini ada berbagai persoalan yang terjadi dalam produksi hasil pertanian masyarakat. Dimana, hasil padi masyarakat Rohil dibeli para tengkulak dari luar daerah dan kembali lagi ke Rohil dalam bentuk beras dan menjadi merek luar.
“Permasalahan lain yaitu tentang akses menuju lahan pertanian yang masih kurang sehingga cost nya tinggi dan peralatan pertanian kita juga masuk kurang memadai,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada para petani padi yang hingga saat ini masih terus eksis dalam mengelola pertanian.
Asisten ll Provinsi Riau Job Kurniawan yang mewakili Gubernur dalam sambutannya mengatakan bahwa, Pertanian menjadi penyumbang terbesar dalam rangka menekan tingkat inflasi yang melanda secara global.
Jon Kurniawan menyebutkan kedepannya lahan sawah akan di SK kan oleh Menteri menjadi lahan sawah dilindungi dengan harapan agar tidak berubah fungsi.
“Tingkat inflasi kita Riau saat ini sudah menurun dengan meningkatnya produksi tanaman cabe,” sebutnya.
Menurut data statistik katanya lagi, 100 sampai 120 hektare lahan sawah merupakan lahan alih fungsi. Sehingga, upaya meningkatkan produksi padi yaitu menambah luas lahan tanam dan dukungan alsinta serta bibit berkualitas.
“Upaya kedua seperti yang kita lakukan hari ini yaitu budidaya tanaman Sehat. Kemudian upaya lainnya petani akan dibuat secara berkelompok agar memudahkan pemerintah dalam mengorganisir para petani demi meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi,” pungkasnya. (Hen)