Rokan Hilir – Minimnya pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Rokan Hilir menjadi sorotan Anggota DPRD Riau Daerah Pemilihan Rohil Karmila Sari.
Saat reses lalu, masyarakat meminta pembukaan jalan dari Sinaboi ke Dumai. Lalu Politisi berwajah Cantik ini menginformasikan bahwa setiap tahun masyarakat mengeluhkan soal jalan. Namun masyarakat belum memahami mana jalan yang menjadi ranah provinsi dan mana ranah kabupaten/kota.
“Dominan yang banyak masalah soal jalan di wilayah kabupaten. Kami sudah sampaikan sekiranya ada kekurangan dana bupati, silakan bersurat ke gubernur untuk bisa dilakukan bantuan,” terang Karmila, Selasa (14/03/2023).
Ia menambahkan, keluhan masyarakat yang masuk itu meminta akses jalan Sinaboi ke Dumai terbuka luas. Sebab, sambung dia, selama ini memang tidak bisa dilewati.
“Karena selama ini tak bisa lewat, harus ke luar dulu lewat Bagan. Ini harusnya jadi sorotan Pemda dan pemerintah pusat,” jelasnya.
Politisi dari partai beringin ini juga menyampaikan, akses dari Sinaboi ke Dumai harus memiliki jalan alternatif. Lantaran wilayah itu dataran rendah, bisa saja ada bencana yang membuat akses tertutup.
Begitu juga bidang Pendidikan, bisa alternatif untuk sekolah ke Dumai mengingat makin ke sini Dumai makin berkembang. Itu bisa terlihat dari jumlah penduduk sudah naik.
“Apalagi warga kita kebanyakan bertani sawit kalau dijualnya ke Rohil saja tak ada alternatif lain susah untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Peluang seperti itu, seharusnya dilihat dengan cepat oleh Pemerintah Daerah. Jika diabaikan maka yang kasihan masyarakatnya.
“Kemarin ada informasi dari gubernur ada beberapa ruas jalan bekerjasama dengan pusat. Itu proyek inpres. Yang rata-rata pembangunan jalannya antar daerah puluhan kilo. Kalau per tahun dibangun hanya tiga kilo, kapan selesainya,” sela dia.
Belum lagi banyaknya jumlah mobil-mobil bertonase yang lalu lalang hingga seiring waktu menggerus ketahanan Jalan hingga kemudian jalan rusak yang tidak terpelihara menjadi rusak dan berat.
Jadi fungsional jalan itu bagaimana, kapan idealnya. “Tak maksimal. Kita di sini tak hanya memikirkan singkat waktu, tapi multiefeknya, di sektor ekonomi khususnya,” pungkas Karmila Politisi Senior. ( Adv/Dp