Manokwari- Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat melakukan penanaman bibit pohon bakau jenis mangrove pada kegiatan Rimbawan dan Jaksa Menanam dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Provinsi Papua Barat bertempat di pantai Sowi 4, Manokwari, Selasa, (5/12/2023).
Dalam sambutan Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat (Kajati) Papua Barat, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum menyampaikan “Satu Pohon Untuk Kehidupan” Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).
Peringatan ini sebut Kajati Papua Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum bertujuan untuk bersama-sama menyatukan semangat, motivasi, dan membudayakan seluruh masyarakat indonesia
Langkah kita untuk membuat negeri yang kita cintai ini serta dunia tempat hidup kita bersama ini menjadi tempat yang makin hijau makin indah dan makin terpelihara lingkungannya khususnya di Provinsi Papua Barat di Manokwari untuk menanam dan memelihara pohon dalam rangka untuk keberlangsungan ekosistem dan penghijauan lingkungan.
Ini sesuatu yang diinginkan oleh anak cucu kita di massa mendatang dan apa yang kita lihat ketika kita berkeliling di Kabupaten Manokwari. Memori apa yang kita dapatkan ketika kita menyaksikan alam dimana kita tinggal di bumi ini, penanaman pohon merupakan langkah mitigasi dengan penanaman pohon sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon, ungkap Kajati Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum.
Menurutnya, Kepentingan gerakan menanam pohon serta mengajak seluruh masyarakat Manokwari marilah secara bersama- sama selalu menggiatkan gerakan peduli pada lingkungan dan peran sertanya untuk melakukan konservasi dan mendukung gerakan penanaman pohon guna memulihkan lahan dalam upaya meningkatkan kesadaran global dalam mengambil tindakan positif kepada lingkungan melalui:
Pemulihan lahan akses terbuka sambung Kajati Papua Barat dimaksudkan agar kondisi lahan menjadi stabil secara kimia dan fisik dapat di manfaatkan kembali sesuai peruntukannya;
Memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan lahan melalui penanaman pohon;
Memulihkan kerusakan lahan sebagai salah satu upaya mencegah bencana banjir dan tanah longsor.
Upaya pengamanan dan perlindungan pohon ini bukan hanya menjadi tanggung jawab institusi saja melainkan menjadi tanggung jawab bersama, ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, dengan kegiatan penanaman pohon serentak dalam rangka peringatan hari menanam pohon bertujuan sebagai wujud kepedulian dan kecintaan bersama dalam menjaga bumi dari pemanasan global dan perubahan iklim.
Dengan menanam pohon dan merawat dengan baik diharapkan nantinya akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan untuk kelestarian alam dalam memperbaiki sumber daya air mengantisipasi banjir, tanah longsor dan erosi.
Saya mengajak kita semua yang hadir untuk benar-benar merawat pohon yang telah ditanam dengan baik, karena yang terpenting itu setelah pohon ditanam ada perhatian khusus, agar apa yang sudah di tanam bisa tumbuh dengan baik, sehingga lokasi menjadi lestari dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan gerakan menanam pohon ini dapat berkelanjutan pada bulan Desember berikutnya sehingga lahan kritis bisa dihijaukan, kerusakan dan penurunan produktivitas lahan bisa dihindarkan serta dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup demi masa depan yang berkelanjutan, imbau Kajari Papua Barat Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum.
Sementara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Selaku Koorwil UPT. KLHK Provinsi Papua Barat, Supartono, S.Hut., M.P menyampaikanKami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Kejaksaan Negeri Papua Barat Dr. Harli Siregar, SH., M.Hum atas kepeduliannya terhadap penyelamatan lingkungan, atas prakarsanya maka hari ini ada Rimbawan dan Jaksa menanam. Kegiatan yang kita laksanakan hari ini merupakan bagian dari upaya kita untuk menjaga dan melestarikan ekosistem, khususnya ekosistem mangrove di Papua Barat.
Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan daratan, melindungi garis pantai dari abrasi, serta menjadi habitat alami bagi berbagai jenis flora dan fauna yang mendukung kehidupan ekosistem di sekitarnya. Saya sangat berharap, kegiatan Rimbawan dan Jaksa Menanam ini menjadi salah satu agenda rutin dalam upaya penyelamatan lingkungan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama rimbawan dan instansi kejaksaan. Kerjasama antara rimbawan dan kejaksaan sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan mangrove, serta menindak tegas segala bentuk pelanggaran yang dapat merugikan lingkungan dan kehutanan.
Turut hadir pada kegiatan Rimbawan dan Jaksa Menanam Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat Dr. Teuku Rahman, S.H., M.H, Kajari Manokwari Teguh Suhendro, S.H., M.Hum, Kepala BPDASHL Remu Ransiki, Masir, S.Hut., M.Si, para Kepala UPT KLHK Prov. Papua Barat, perwakilan unsur Forkopimda Kab. Manokwari, para Asisten Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Manokwari Fredy Victor Risamassu, Lurah Sowi, Koordinator, Kabag TU dan Kepala Seksi serta Pegawai di Lingkungan Kejaksaan Tinggi Papua Barat dan Kejaksaan Negeri Manokwari, Komunitas Muda Pencinta Alam dan para Mahasiswa STIH Caritas Papua. (rilis siaran pers)