SumatraTimes.co.id – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Rohil H Rudyanto, mengunjungi tempat budidaya udang mantis di Kelurahan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Selasa, 13 Oktober 2020.
Pjs Bupati H Rudyanto tampak takjub ternyata udang laut dalam itu juga dapat dibudidayakan selayaknya lobster dan udang galah. Ia juga sempat memegang-megang udang mantis itu, dan bertanya berbagai hal mengenai budidaya udang itu.
“Budidaya udang mantis ini menunjukan bahwa Rohil memiliki prospek pengembangan budidaya perikanan laut, termasuk di Riau. Pemda tentunya mensuport budidaya perikanan seperti ini,” kata Pjs Bupati Rudyanto.
Sementara pemilik budidaya udang mantis di Sinaboi mengatakan produksi udang mantis masih memenuhi kebutuhan restoran dan rumah makan dalam negeri. Meski bangunan tempat budidaya udang mantis hanya berukuran sekitar 15 x 20 meter, pemasarannya sudah sampai ke Jakarta.
“Kita jualnya per ekor. Harga jual tergantung size, dan pemasarannya kita bawa (dijual) ke Jakarta, dalam keadaan segar (hidup),” katanya.
Udang mantis yang akan dikirim dimasukkan kedalam silinder plastik bening, setelah itu disusun kedalam kantong plastik bening dan kantong plastik diinjeksi dengan oksigen. “Jadinya udang mantis lebih bisa tahan lama,. Udang mantis ini benar-benar dari hasil budidaya. Bukan dari tangkapan nelayan,” ujarnya.
Udang mantis (stomatopoda) bentuknya terlihat lebih pipih dibanding lobster (panulirus versicolor) atau udang galah (macrobrachium rosenbergii).
Di Rohil dan daerah lain, udang mantis di sebutan udang eco. Udang mantis memiliki cita rasa gurih, manis dan berstruktur daging yang kenyal. Udang mantis kerap dijumpai di restoran-restoran seafood.***
Pewarta: amran