SumatraTimes.co.id – Mohammad Bob Hasan, pengusaha yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) meninggal dunia pada Selasa (31/3/2020) pukul 11.00 WIB.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Soeharto itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
“Iya meninggal tadi pukul 11 di RSPAD,” kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto saat dikonfirmasi reporter Tirto, Selasa (31/3/2020).
Gatot mengatakan Bob Hasan akan dimakamkan di Ungaran, Semarang, Jawa tengah sesuai pernyataan Sekjen PASI Tigor Tanjung. Namun ia belum mengetahui kapan jenazah akan dibawa dari RSPAD ke Ungaran.
Gatot pun menegaskan kalau Bob Hasan meninggal dunia bukan karena virus corona Covid-19, tetapi memang lantaran faktor umur.
“Yang jelas bukan karean corona, karena beliau sudah agak lama sakit dan karena sudah sepuh,” tegas Gatot.
Gatot mengaku belum ada konfirmasi dari perwakilan Kemenpora, termasuk Menpora Zainuddin Amali untuk melayat.
Bob Hasan lahir di Jakarta, 24 Februari 1931, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Daerah (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (31/3/2020), pada pukul 11.00 WIB.
Sebelum menjadi Ketum PB PASI, Bob Hasan merupakan seorang pengusaha yang dijuluki “raja kayu”.
Diberitakan Harian Kompas, 11 Desember 1988, masa kecil Bob Hasan terbilang tak menentu. Sebagai seorang anak pedagang tembakau di daerah Kedu, Jawa Tengah, tempat tinggalnya terus berpindah-pindah tempat.
Bob mulai mengenal dunia bisnis di sekitar 1958, ketika dia memegang Finex (ekonomi dan keuangan) dari Territorium IV atas kepercayaan Presiden Soeharto.
Ketika itu ia memiliki sekitar 25 perusahaan namun tak pernah sekalipun dirinya memegang kendali pimpinan sebagai direktur utama. Dia hanya menanam modalnya, kemudian mengontrol kehidupan perusahaannya.
Diketahui, Bob Hasan pernah mengetuai berbagai organisai di antaranya sebagai Ketua Umum Masyarakat Perkayuan Indonesia (MPI), Ketua Umum Apkindo (Asosiasi Panel Kayu Indonesia), dan lain sebagainya.
Ia menikah pada 31 Desember 1975 dengan mojang Priangan asli Cirebon, yakni Pertiwi Soemadi. Adapun istrinya tersebut pernah menjadi pramugari sebelum dipersunting Bob Hasan.
Bob Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PB PASI menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo. Setelah terpilih, ia memiliki beberapa program yang akan dijalankan pada waktu itu. Diantaranya, Bob menggerakkan acara-acara lari massal baik berupa lomba lari jarak jauh maupun estafet.
Selain itu, ia juga menunjuk pejabat-pejabat bekas perusahaan-perusahaannya di daerah sebagai pimpinan klub atletik setempat.
“Pokoknya sasaran kita lima tahun lagi bisa melewati atletik Malaysia, Muangthai, Filipina, dan Burma,” kata Bob.
Bob Hasan juga pernah menjabat sebagai Menteri di era Presiden Soeharto pada 1998.
Saat itu, Bob dilantik sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII.
Di sisi lain, atas jasanya meningkatkan kerja sama dan pembinaan atletik, Federasi Atletik Jerman (DLV) memberikan penghargaan tertinggi “Goldene Ehren Packeten” kepada Bob Hasan. Kerja sama tersebut dilakukan dengan pengiriman pelatih maupun atlet untuk berlatih di Jerman Barat.
Selain itu, raja kayu itu juga turut mendatangkan pelatih Jerman Barat ke beberapa provinsi di Indonesia. ***
Sumber: tirto.id
Editor: amran