BAGANSIAPIAPI, sumatratimes.co.id – H-7 sebelum Idul Adha 1441 H semua mesjid diharapkan telah bersih sudah disemprot disinfektan. Oleh sebab itu, para pengurus mesjid dan para jemaah bergotong royong untuk membersihkan mesjid dan mushola. Kemudian itu H-4 sebelum Idul Adha kepada kemenag Rohil sudah memberikan jumlah hewan qurban kepada pemerintah daerah. Demikian hal ini dijelaskan bupati Rohil H.Suyatno ketika ditemui seusai rapat persiapan idul adha di gedung serbaguna Misran Rais Jalan Gedung Nasional Bagansiapiapi, Selasa (14/07/2020).
“Pawai Takbir tidak ada. Sholat Idul Adha dilaksanakan di lapangan terbuka, mesjid dan musholla. Kemudian masalah pemotongan hewan qurban,”kata Suyatno.
Dikatakannya, Hari Idul Adha bertepatan pada hari Jumat yang waktunya sempit untuk pemotongan hewan qurban. Oleh sebab itu, tentang hari pemotongan hewan diserahkan kepada pengurus mesjid masing-masing.
Tentang ditiadakannya pawa takbir keliling, jelasnya, karena sesuai edaran kementerian agama yang ditujukan kepada sel;uruh kepala kantor wilayah dewan mesjid indonesia dan ormas islam tentang tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha dan pemotongan hewan qurban.
Kemudian untuk pelaksanaan sholat berjemaah Idul Adha, orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Rohil ini menjelaskan agar pelaksanaan sholat sesuai dengan ketentuan dan aturan protokol kesehatan. Oleh sebab itu panitia pelaksanaan sholat Idul Adha baik di lapangan terbuka maupun di Mesjid harus menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitazer, alat pengukur suhu tubuh dan para jemaah diharapkan menggunakan masker.
“Walaupun daerah Rohil zona hijau namun waspada dan hati-hati harus tetap diutamakan untuk menjalankan sesuai aturan protokol kesehatan,”ujarnya.
Kemudian itu, masalah hewan qurban diharapkan semua hewan dicek terlebih dahulu kesehatan hewannya.
“Hewan qurban yang sudah diperiksa akan diberi label,”tutur Suyatno.
Sementara itu, kakankemenag Rohil H.Sakolan,Sag menegaskan agar seluruh panitia sebelum pelaksanaan sholat sudah menghimbau jemaah untuk mengutamakan sosial distancing. Kemudian agar kotak infaq yang biasanya beredar didepan para jemaah, kali ini diharapkan kotak infaq sudah disiapkan di depan pintu masuk.
“Diharapkan seluruh panitia harus selalu pro aktif dalam arti semaksimal mungkin. Kalau bisa hanya satu pintu sehingga dapat untuk mengukur suhu tubuh para jemaah sholat,”ujarnya.
Diharapkan seluruh masyarakat agar dapat memahami aturan yang diterapkan oleh para panitia Idul Adha. Selanjutnya diharapkan kepada para jemaah yang sholat Idul Adha agar membawa sajadah masing-masing dari rumah.
“Terkait dengan masalah qurban kita, pada H-4 nanti kita akan sudah mengetahui berapa jumlah hewan qurban di Rohil. Nanti akan kita kirim tim untuk melihat dan meng-cek umur sapi dan kambing apakah layak untuk dijadikan hewan qurban,”katanya.
Dalam kesempatan ini , Sakolan menegaskan jika panitia hewan qurban tidak bisa memotong hewan qurban karena sholat Jumat, dijelaskan oleh kepala kemenag Rohil ini bahwa hal ini tidak ada masalah. Kata Ia, terpenting persiapannya dahulu yang dilaksanakan.
“Setelah sholat Jumat nanti bisa melaksanakan sembelih hewan qurban. Ini diatur sebaik-baiknya untuk masyarakat dan terkait daging qurban. Jika banyak jumlah hewan qurban, kita gunakan hari tasrigh berikutnya, tanggal 11, 12 dan 13,”katanya.
Kemudian itu, dihibau kepada panitia qurban karena pembagian daging qurban ini sangat sensitif artinya bagilah kepada yang berhak menerimanya dan ulurkan kepada yang betul masyarakat yang membutuhkan dan jarang memakan daging.
“Kepada panitia pelaksana hewan qurban salurkanlah dengan baik. Jadikanlah ibadah itu sempurna sesuai dengan menurut agama kita,”ujarnya.
Kepada khatif, Kata Sakolan, agar memberikan materi khutbah tentang masalah covid 19 yang menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai aturan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan Rohil tetap zona hijau sampai berakhirnya Covid 19,”pungkasnya. (gun)