Rokan Hilir – Selebaran Poster atau kartu nama caleg mulai kampanye, Masyarakat bilang apa bukti kerja dia untuk Rohil, Tak Ada nampak Pembangunan.
Demikianlah keluh salah seorang masyarakat, Budi (53) pekerjaan narik Gerobak yang mangkal di jalan sungai garam Bagansiapiapi kepada awak media saat menanggapi selebaran Poster salah seorang Caleg DPR – RI. (namanya tidak disebutkan) asal Rohil yang di duga saat ini kembali memohon dukungan suara dari Masyarakat.
Saking geramnya warga yang di ketahui menghabiskan keseharian waktunya dijalanan ini bertekad bahwa pada Pemilu 2019 nanti diri dan keluarga besarnya tidak lagi memilih Calon Pemimpin (Caleg) apakah itu di tingkat Kabupaten, Provinsi, DPR – RI dan DPD – RI. Yang bermulut manis dan menjual janji janji palsu saat berkampanye.
” Aku memilih dia tu, sampai sekarang tak pernah jumpa dan mana ada membangun jalan di Rohil ini, kadang awak ni bukan apa ga, awak ini mau sajanya memilih dia tapi dia ha bukti tak ada,coba tengok ha, apa ada pembangunan,udah naik tu senyap aja. Ceritanya sambil curhat sesuai kenyataan. Rabu (24/10).
Dengan pikiran yang jernih Udin memaparkan bahwa kebanyakan orang kita sebelum duduk ( baik itu Caleg DPRD Kabupaten, Provinsi, DPR – RI hingga DPD -RI) di dapati sewaktu berkampanye semua berjanji ini dan itu dan tetapi fakta setelah duduk yang berjanji tadi tak mau lagi memperhatikan Masyarakat dan daerahnya terkecuali sebagian kecil sahaja.
“Kalau mula mula tu sedap, kata dia (sang Calon) apa pun keluhan awak sampaikan dan jumpa langsung sama dia. Sudah jadi haram terbukti. Tandasnya mengaku bahwa saat ini Pembangunan dan kondisi ekonomi sedang susah sehingga dia dan rekan rekannya berprofesi narik gerobak banyak duduk dari pada kerja.
Kembali ke laptop, saat ini selebaran Poster, kartu nama serta oleh oleh mainan kunci lengkap dengan nomor urut dan partai salah satu Caleg menuju Senayan berukuran 30 x 50 Cm sedang di sebarkan luaskan oleh tim sukses atau relawan namun sayang kebanyakan Masyarakat Rokan Hilir sudah cerdas dan tidak akan mau lagi jatuh ke lubang penyesalan yang sama. (R1).