Bagansiapiapi – Terkait berita desak copot Kepsek SMPN 1 Bangko, diduga tak mampu jalankan tugas secara Profesional, Kepala Sekolah membalas dan angkat bicara.
Saat di konfirmasi media ini Senin (14/4/2025), Kepsek SMPN 1 Bangko memaparkan bahwa sejak dari awal Supriadi mau pindah mengajar ke SMP 1 Bangko terlebih dahulu konfirmasi ke dirinya.
Waktu itu, Kepsek SMPN 1 Bangko mengatakan bahwa tidak ada jam mengajar, tapi yang bersangkutan bersikukuh ngotot pindah ke SMP 1 Bangko.
Sejak awak sudah saya bilang tidak ada jam mengajar, namun dia tetap bersekekeh, tentu tak ada jam mengajar nya, Saya coba kasi jam mapel Lain, tapi yang bersangkutan tidak menjalan kan tugas, hanya tidur di kelas, anak” berteriak” suara teriakan anak – anak sampai ke SMA Muhamadiyah, terang Kepsek SMPN 1 Sudarmiatun kepada media ini.
Atas kejadian itu, lanjut Kepsek SMPN 1 Bangko mereka menelfon salah satu guru piket bahwasannya anak” berteriak” suara nya sampai ke SMA muhamadiyah, di cek ke kelas yang ada dalam kelas itu An Supriadi, baru di uji coba, tp tidak bisa melaksanakan tugas nya sebagai guru tidur di kelas.
Dijelaskan oleh Kepsek SMPN 1 Bangko, terkait SKP dirinya tidak ada dasar untuk meneken, berhubung bulan September sampai Desember 2023 SK nya di SMP 6 Bangko, tp yang bersangkutan tidak melapor ke sana.
Adapun yang berhak meneken SKP nya adalah sekolah Induk yaitu SMP 2 Batu Hampar, bukan kami yg meneken, sebagai guru tidak punya Attitude kepada atasan tidak ada menghargai saya menegur sy pun tidak, dan pernah berkelahi dengan sy dan Waka kurikulum, padahal ybs itu murid kami tak punya Etika sama sekali Seperti itu mau mendidik generasi ke depan, jelasnya.
Lagi pula sebut Sudarmiatun tak mungkin dirinya menzholimi guru” yang sudah senior di sekolah dengan mengambil jam mereka dan di berikan kepada Supriadi.
Manusiawi kah saya, mereka sudah lama mengabdi di sekolah dan kinerja mereka baik, disiplin, sedang kan yang bersangkutan (Supriadi) tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab, dan tidak punya Etika yg baik dan guru-guru mapel IPA tidak bersedia memberikan jam mereka ke Supriadi, jelasnya.
Untuk di ketahui, pada saat konfirmasi melalui pesan singkat (Whatsap) Kepsek SMPN 1 Bangko mengirimkan beberapa bukti chat wali murid yang menyebutkan bahwa pada jam hari beberapa kelas sedang kosong tidak di isi oleh guru an Supriadi.
Ya, di kasi jam mengajar tapi tidak masuk kelas, anak jadi korban tidak belajar, itu Chat dari guru piket yang memantau kelas” di lapor kan ke Saya, tutupnya.
Hingga berita ini terbit, Kepsek SMPN 1 Bangko Sudarmiatun tidak membantah bahwa pihak Disdikbud Rohil melalui Kabid SMP sudah berusaha melakukan mediasi antara dirinya dengan Supriadi PPPK, namun tetap tidak menemukan jalan keluar atau solusi. (redaksi)