ROHIL – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Pemkab Rohil H Rusli Syarif, sangat apresiasi dengan program pemerintah di bidang peningkatan pendidikan berbasis teknologi digital, atau digitalisasi pendidikan.
Apa lagi, jelas Rusli Syarif, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berada di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Sebagai daerah dengan kategori 3T, jelasnya, maka masih banyak-daerah-daerah di Rohil yang belum tersentuh, dan terjangkau jaringan telekomunikasi.
“Kita sangat apresiasi dengan rencana penerapan pendidikan berbasis teknologi digital. Akan tetapi masih banyak daerah-daerah di Rohil yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Sehingga ini akan menjadi kendala penerapan pendidikan berbasis teknologi digital tersebut di daerah seperti di Rohil ini,” kata Kepala Disdikbud Rohil H Rusli Syarif, di Gedung DPRD Rohil di Bagan Centre.
Sistim Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), jelas Kadis Dikbud, juga merupakan bentuk dari penerapan pendidikan berbasis teknologi digital. Akan tetapi, jelas Kadis Dikbud, sampai sekarang belum semua sekolah dapat melaksanakan ujian nasional berbasis komputer tersebut.
“Penyebabnya masih banyak sekolah-sekolah yang belum terjangkau dengan sinyal telekomunikasi. Itu sebab masih banyak sekolah di Rohil belum dapat melaksanakan UNBK,” jelas Rusli Syarif.
Sekolah-sekolah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi tersebut, terang Rusli Syarif, juga tidak memiliki biaya buat membangun tower agar dapat menangkap sinyal telekomunikasi. Sementara dana bantuan operasional sekolah (BOS), juga masih minim.
Sementara mengenai BOS afirmasi, Kadisdikbud H Rusli Syarif, belum mengetahui bagai mana kebijakan ini akan diterapkan di Rohil. Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan menengah (Kabid Dikdasmen) Disdikbud Pemkab Rohil, Suwarno SKom, kata Rusli Syarif, sudah diperintahkan menghadiri pertemuan membahas mengenai BOS afirmasi itu.
Kemungkinan sekolah-sekolah yang masuk dalam kategori BOS afirmasi yang nantinya dapat membeli tablet android untuk mengakses Rumah Belajar, milik Kemendikbud RI. Program digitalisasi pendidikan yang diluncurkan pemerintah saat ini, menurutnya juga belum pasti dilaksanakan oleh Mendikbud kabinet baru.
Editor: Amran