NTT – Sengatan terik matahari siang hari itu tak sedikitpun mengurangi rasa tanggung jawab dari pasukan Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri 132/BS untuk memenuhi undangan dalam rangka acara adat suku Dawan, yang terletak tepat di tapal batas perbatasan antar Negara Republik Indonesia, dan Republik Demokratik de Timor Leste, Sabtu (14/09/19).
Acara adat yang dilaksanakan dalam tiga tahun sekali ini dihadiri oleh ke dua pihak masyarakat dari kedua negara mulai dari Romo selaku pimpinan Katholik kepercayaan dominan dari rakyat Indonesia dan Timor Leste yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini maupun tokoh-tokoh Adat.
Komandan Pos (Danpos) Letnan Dua Infanteri Sumarlin Nasution, selaku pimpinan pos penjaga perbatasan yang terletak di desa Aplal ini mendapat undangan langsung dari Tetua Adat agar kiranya berkenan menghadiri acara yang sangat berarti bagi mereka.
Terik matahari dan jarak yang jauh ditambah jalur berbukit nan berbatu membuat tantangan tersendiri bagi rombongan personil pos yang saat itu menuju tempat undangan dengan berjalan kaki.
“Sejujurnya kami sangat bersyukur dengan mendapat kesempatan bisa menyaksikan langsung ditengah-tengah acara adat yang bisa dikatakan langka ini,” jelas Danpos, disela jamuan makan bersama diantara kerumunan warga.
Hidangan tersedia seperti daging babi, dan kerbau, yang dipanggang lalu disajikan bersama sofi, yang tak lain merupakan sejenis minuman keras khas dari bumi Timor ini.
Acara adat tampak berlangsung hangat, dan penuh kekeluargaan terlihat jelas sinergitas antara personil TNI, dan UPF dalam mengayomi masing-masing rakyat mereka.
“Kami anggota satua yang penugasan pengamanan perbatasan dari Riau ini mayoritas beragama Islam. Namun disini kami orang minoritas ditenggah keluarga besar kita ini jadi kami menikmati daging kerbau, dan menyeruput sedikit sofi hari ini merupakan wujud menghargai saudara-saudara kami disini semata,” tambah Danpos. ***
Editor : Amran