KAEFAMANU – Sedikitnya enam orang Prajurit Batalyon Infanteri 132/BS mengikuti ritual adat dipuncak bukit Ejae Ala, yang merupakan tempat dimana terdapat sumber air satu-satunya yang mengaliri tujuh desa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diantara desa tersebut adalah Aplal, Kaefamanu, Tasinifu dan Naekake.
Selain dari pihak TNI juga tampak hadir Kepala Pos Polisi Aplal Iptu Jeremy Lopes, Komandan Pos Brimob Polri Aipda Rahman, Kepala Desa Tasinifu Martinus Feka, Kepala Dusun V Jonathan Lake, dan Kepala Puskesmas Dr Silalahi.
Ritual dibuka dengan do’a yang dibawakan oleh Romo Gabriel. Do’a tampak berlangsung khidmat meski dibawa dengan bahasa Dawan, bahasa asli NTT.
“Ritual ini dilaksanakan setiap tahun. Kendati demikian kami juga harus melaksanakan ritual jika didesa kami dilanda musibah maupun bencana. Do’a dan sesembahan yang kami siapkan tadi merupakan wujud terima kasih kami kepada alam dan leluhur atas berkat kelancaran air yang memberi kehidupan di desa kami meski disaat musim kemarau begini. Selain itu kami juga bermohon agar kiranya desa kami dijauhkan dari bencana entah itu kebakaran hutan maupun tanah longsor,” jelas Martinus Feka.
Setelah ritual do’a selesai. Acara dilanjut dengan penyembelihan kerbau jantan secara Adat dimana kemudian dagingnya diolah dan dimasak bersama-sama dan kemudian disajikan dan disantap oleh seluruh tamu undangan.
Acara adat tampak berlangsung lancar dan penuh suka-cita meski dilaksanakan ditengah hutan dan dipuncak bukit yang notabennya teramat jauh dari pemukiman warga sekitar.
Redaksi / Editor : Amran