Sumatratimes.com, Ankara – Otoritas Turki akan memulangkan para militan asing ISIS ke negara asal masing-masing. Turki menyatakan pemulangan ini akan dimulai pekan depan.
“Sekarang kami memberitahu Anda bahwa kami akan memulangkan mereka kepada Anda semua. ucap Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, dalam pidatonya di Ankara, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2019).
Pernyataan ini merujuk pada militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). “Kami akan memulainya pada Senin (11/11) nanti,” tegas Soylu.
Awal pekan ini, Soylu menyebutkan, Turki saat ini menahan sekitar 1.200 anggota ISIS. Disebutkan juga oleh Soylu bahwa Turki menangkap 287 anggota ISIS lainnya dalam operasi militer terbaru di wilayah Suriah bagian utara.
“Kami akan memulangkan tiga, lima, 10 orang,” sebut Soylu dalam pidatonya yang dimuat oleh media-media lokal.
“Tidak perlu berusaha kabur dari tanggung jawab, kami akan memulangkan mereka (anggota ISIS-red) kepada Anda. Urusi mereka sebagaimana Anda inginkan,” imbuhnya.
Turki sebelumnya mengkritik negara-negara Barat yang menolak untuk menerima kembali warga negaranya yang bergabung ISIS di Suriah dan Irak. Beberapa negara malah melucuti status kewarganegaraan mereka.
Tidak diketahui pasti apakah Turki akan bisa memulangkan para militan asing yang telah kehilangan kewarganegaraannya.
Meskipun di bawah Konvensi New York tahun 1961, merupakan tindakan ilegal untuk membiarkan seseorang tidak memiliki kewarganegaraan. Beberapa negara termasuk Inggris dan Prancis diketahui tidak meratifikasi konvensi tersebut.
Sejauh ini diketahui bahwa Inggris telah mencopot status kewarganegaraan dari 100 warganya yang diduga kuat bergabung ISIS atau kelompok militan lainnya di luar negeri. Kasus-kasus seperti remaja bernama Shamima Begum dan pemuda Jack Letts yang merupakan perekrut militan ISIS memicu proses hukum dan menjadi perdebatan politik sengit di Inggris. (sumber: detiknews)
Redaksi: Amran